Part 15

5.2K 370 27
                                    

Karena sudah larut malam, Radit berniat mengangkat Alula untuk pindah ke kamarnya, baru saja Radit ingin mengangkatnya Alula menggeliatkan badannya dan perlahan membuka matanya.

"Kita pindah ke kamar ya," ajak Radit.

"Sayang kamu bangun ya dan pindah ke kamar kamu," ucap Nalendra ke anaknya.

Alula lalu membangunkan dirinya dari karpet bulu yang tebal tempatnya tertidur di susul oleh Radit yang membawa bantal, guling serta selimutnya naik ke atas kamarnya.

Setibanya di kamar Radit membantu Alula untuk berbaring di atas kasur king sizenya.

"Kenapa memandangku seperti itu Mas?" tanya Alula gugup.

"Alula .. bolehkah malam ini Mas meminta hak Mas sebagai suami kamu?" pinta Radit.

Alula yang sedikit bingung mencerna kata-kata Radit sejenak berpikir, "Apa yang dimaksud Mas Radit itu kewajibanku sebagai istri?" batin Alula.

"Bolehkah?" pinta Radit lagi.

"Apakah maksudnya kewajiban aku melayani kamu Mas?" gugup Alula lagi.

"Iya.. apa Boleh?"

Sejenak Alula terdiam membeku karena dirinya belum siap untuk melakukan itu, tapi dia juga takut karena itu adalah Hak suaminya dan kewajiban dia, berpikir apakah dia akan menyerahkan semuanya kepada suami yang tidak mencintainya, disisi lain Alula takut akan laknat malaikat sampai pagi tiba. Dengan ragu Alula menganggukkan kepalanya.

"Apa kah setelah ini kamu bisa mencintai aku Mas?" batin Alula.

Dan kamar senyap dalam keremangan ini menjadi saksi bisu penyatuan mereka, berharap setelah ini Alula bisa mendapatkan cinta Radit.

"Terima kasih, karena kamu sudah menjaganya untuk Mas," bisik Radit membelai lembut wajah Alula yang di penuhi bulir-bulir keringat dan kembali mengecup bibir Alula yang sekarang menjadi candunya.

Mereka pun tertidur dengan lelap di atas bantal yang sama dan di bawah selimut yang sama.

Hari ini adalah hari yang membahagiakan buat Raisya karena sebentar lagi dia akan di khitbah oleh pasangan ta'arufnya, di kediaman Brawijaya kini sudah ramai oleh keluarga besarnya dari kedua belah pihak, rumah mewah dan besar itu sudah di dekor sedemikian rupa untuk menyambut para tamu dari pihak laki-laki.

Di tempat lain Pricil baru saja tiba di rumahnya setelah di jemput oleh adiknya di Bandara.

Karena mendapat ijin untuk beberapa hari akhirnya Cisyil pun pulang ke Indonesia, dimana sebelumnya dia mendapatkan kabar dari keluarganya kalau hari itu juga Radit sudah menikah dengan wanita lain membuatnya menyesali semuanya karena Radit juga telah memutuskan hubungan dengannya.

Berkali-kali Cisyil mencoba untuk menghubungi Radit tapi tidak bisa karena Radit sudah mengganti nomor ponselnya.

Niatnya sore ini Cisyil akan ke Bandung untuk menemui Radit setelah ia beristirahat beberapa saat karena masih merasa lelah.

Cisyil tidak terima dengan pernikahan Radit dengan wanita lain, meski dia tau dirinyalah yang bersalah atas semua kejadian ini tapi egonya lebih mendominasi.

Andai pun Radit akan menerimanya kembali dia benar-benar berjanji pada dirinya sendiri untuk mengakhiri kariernya dan menjadi seorang istri yang baik untuk Radit meskipun menjadi yang kedua karena dirinya yakin Radit masih sangat mencintainya dan tidak semudah itu mencintai wanita lain. Perlahan tapi pasti dia akan merebut kembali Radit dari wanita itu bagaimana pun caranya.

"Ngapain kamu pulang hah? belum puas kamu mempermalukan kami?" Sambut Ayah Cisyil.

Cisyil lalu segera menghampiri Ayahnya dan berlutut meminta maaf kepada kedua orang tuanya.

ALURA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang