Part 10

5.3K 345 24
                                    

Alula melangkahkan kakinya pelan dengan penuh keribetan karena gaun pengantinya yang kepanjangan menyapu lantai di sepanjang perjalannnya menuju ke kamar Papa dan Mamanya, Alula tidak mau masuk ke dalam kamar pengantin yang sudah di persiapkan untuknya dan Radit, Alula masih ragu dan takut untuk berdua dengan Radit dalam satu ruangan meski sekarang mereka sudah halal.

Nalendra yang melihat Alula melewati kamarnya dengan Radit merasa heran dan menegur putrinya.

"Sayang kamu melewati kamar kamu loh" tegur Nalendra.

Namun Alula tidak menanggapinya dia tetap saja berjalan menuju ke kamar Papa dan Mamanya di ikuti oleh Amel di belakangnya.

Setelah tiba di dalam kamar, Alula meminta Amel untuk membantunya membuka riasan kepala dan juga gaunnya, Alzhea hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan putrinya, karena dirinya pun mengerti apa yang di rasakan Alula saat ini.

Nalendra yang juga merasa lelah langsung saja membaringkan dirinya di diatas tempat tidur.

"Pah bajunya di ganti dulu dong, tidak gerah apa?" tegur Alzhea.

"Nanti Mah, Papah udah lelah."

Usai membuka hiasan kepalanya, Alula segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badannya yang sudah kegerahan, cukup Lama Alula beredam di bathtub membuat Amel risih menunggunya berada di kamar yang sama dengan kedua orang tua Alula.

Karena merasa sudah segar dan lelahnya perlahan hilang Alula pun menyudahi acara mandinya dan memakai baju kaos dan hot pants jeansnya keluar dari kamar mandi masih dengan handuk yang melilit di kepalanya.

"Lama banget sih La? risih tau nggak," gusar Amel.

"Sorry Mel, habisnya aku kelelahan banget."

Karna merasa hening Alula melihat ke arah tempat tidur dan mendapati Papa dan Mamanya sudah tepar tanpa mengganti pakaian mereka.

"Kamu udah makan belum?" tanya Alula.

"Udah tadi, perasaanku malah mual sekarang kekenyangan," balas Amel.

"Keluar yuk temani aku nyari makan, lapar nih," Pinta Alula.

"Ok, kita di resto hotel aja ya," ajak Amel.

"Gak ada duit aku Mel, tidak enak bangunin Papa," tolak Alula.

"Tenang saja, aku yang traktir sebagai kado pernikahan pura-pura kamu," seloroh Amel.

"Pura-pura? ya kali Mel pura-pura," batin Alula.

Tanpa berkata lagi Alula pun memakai bedak tipis dan menyisir rambut panjangnya yang masih basah, karna sudah kelaparan dia tidak sempat lagi mengeringkan rambutnya dengan Hair dryer.

"Yuk..!" ajaknya.

"Baru saja Alula membuka pintu kamar tiba-tiba saja Radit sudah muncul di depannya yang juga sudah terlihat segar habis mandi.

"Mau kemana?" tanyannya.

"Mau nyari makan Om."

"Makanan kamu ada di kamar, tadi aku membawanya ternyata kamu tidak di kamar, kamu ke kamar sekarang dan habiskan makananmu," suruh Radit.

"Kamarnya dimana?" tanya Alula yang memang sudah kelaparan.

Radit lalu menarik tangan Alula membawanya ke kamarnya namun di tengah langkahnya Alula berhenti berharap jika Amel menemaninya.

"Mel!! " Panggilnya.

"Udah, kamu ikut aja La aku mau pamit aja.

"Mellll ... !!" panggilnya lagi.

ALURA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang