Part 28

6.1K 362 22
                                    

Menjelang sore hari Radit dan Alula baru tiba di Bandung, dan sesuai janjinya Hilman pun menjemput kepulangan mereka dengan wajah dongkolnya, pasalnya Bagas tidak tidak tau jika Alula pulang bersama Radit.

Di tengah perjalanan, Radit mengetikkan pesan kepada Alula agar dia pulang duluan ke rumah Papanya di antar oleh Hilman sedang Dia sendiri akan turun di depan gerbang kompleks rumahnya dan malam nanti Radit akan menyusulnya ke rumahnya di kediaman Nalendra.

"Makasih ya Pak Hailman," ucap Radit setelah Bagas menurunkan di depan kompleks Rumahnya.

Setelah 30 menit perjalanan Alula pun sudah tiba di rumahnya bersama Hilman.

"Makasih ya Mas uda jemput."

"Sama-sama sayang, oiaa.. bulan depan acara pernikahan aku sama Kanaya, kamu datang ya, atau nanti kita bareng aja ke jakarta."

"In syaa Allah Mas, aku masuk dulu ya lelah soalnya."

"Iya, sayang."

Alula keluar dari mobil Hilman dan melangkah masuk ke dalam Rumah.

"Assalamu'alaikum," sapanya.

"Wa'alaikumussalm," jawab Alzhea dari dalam.

"Ehh.. anak Mama, pulangnya sama siapa sayang?"

"Di jemput Mas Hilman Mah."

"Ciee ... ciee .. di jemput kekasih baru?"

"Paan Sih Mah, Bulan depan dia mau nikah loh."

"Maksud kamu sayang? kalian kan--"

"Kami gak ada hubungan apa-apa Mah, dia menganggap aku itu adiknya begitupun dengan aku," Sela Alula.

"Tapi kan Dia ngakunya sama Papa kalau kamu itu kekasihnya."

"Dia hanya manas-manasi Mas Radit Mah."

"Ngapain juga dia manas-manasi Radit, emang Radit cemburu gitu secara dia cuman cintanya sama Cisyil, orang uda mau punya anak juga," papar Alzhea.

Alula hanya diam, pikirnya biarlah Radit yang menjelaskan semuanya ke orang tuanya.

"Papah mana Mah?"

"Ke rumah Opa ngantarin Alf sama Zena."

"Aku ke kamar dulu Mah, gerah Mau mandi."

"Iya sayang?"

Alula melangkah masuk ke dalam kamarnya dengan senyumannya, tinggal selangkah lagi pikirnya.

"Mudah-mudahan Papa dan Mama mau menerima Mas Radit Lagi," gumam Alula.

Senja beranjak malam, usai menunaikan kewajibannya Alula kembali merebahkan badannya di pembaringannya menunggu dengan cemas kedatangan Radit, "udah lewat Isya gini kok dia belum datang ya, apa dia sudah makan?" batin Alula.

Baru saja Alula ingin menghubungi Radit, tapi tiba-tiba ponselnya berdering dengan menampilkan nama Radit di layar ponselnya dia pun segera menggeser icon hijau di ponselnya.

Radit : "Assalamu'alaikum, sayang."

Alula : "Wa'alaikumussalam, Mas."

Radit : "Sayang, Mas minta maaf ya malam ini Mas tidak bisa ke rumah Papah, tiba-tiba saja Cisyil datang di rumah Mas sayang."

Alula : "Tante Cisyil?"

Radit : "Iya sayang, Mas juga tidak tau kalau dia bakal nyusul kita ke Bandung."

Alula : "Mas.. Belum bisa melupakan tante Cisyil ya?"

ALURA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang