4| 💍

3.7K 249 8
                                    

🌺Vote and comment will be greatly appreciated... 🌺





























Setelah penantian berbulan-bulan, akhirnya malam prom pun tiba.

Sekarang Yena bisa bernafas lega, karena sudah mendapat satu slot tempat duduk di prodi yang ia inginkan, yang berarti ia bisa menikmati malam ini tanpa rasa tertekan.

Ibaratnya, pesta ini adalah pesta pelepasan mereka sebelum menghadapi kenyataan dunia perkuliahan. Ia harus menikmatinya dengan perasaan chillax.

Ia memang masih belum memberitahu Mark soal berita kelulusannya. Yena rasa ia akan menundanya sampai pengumuman prodi kedokteran milik Mark keluar.

Kelihatannya akan seru jika mereka bisa bertukar berita baik bersama.

Lagi.

Meskipun Yena mungkin akan merasa bosan karena melihat wajah tengil itu terus-menerus, sekolah di luar negeri bersamanya terlihat menyenangkan.

Anehnya, dari yang ia lihat, Mark sama sekali tidak tertekan. Bahkan tergolong santai untuk ukuran orang yang menunggu pengumuman kelulusan.

Yena sih tidak terlalu kaget mengingat dia adalah Mark Lee.

Lihat saja sekarang.

Ini sudah jam 5 sore. Dan mereka masih santai berkutat di kamar dengan berbagai macam pakaian.

"Yen....pasangin dasi gue dong...gue nggak bisa nih..." Mark merengek di depan cermin, membuat Yena yang asyik membentuk kepangan waterfall braid-nya terusik.

"Bentar.....lo pakai sepatu aja dulu..." balas Yena berteriak. Padahal mereka sedang berada pada kamar yang sama.

"Yen..."

"Bentar Mark...sabar dong...tinggal dikit lagi. Nanggung kalau nggak diterusin..."


"Yen....gue udah kelar, tinggal dasi doang..."

"Bentar Mark!! Lo ngerti bahasa gue nggak sih?"

"Yen..."

Memejamkan mata, gadis bergaun putih itu melangkah kasar ke arah si lelaki.

Kontras sekali dengan penampilannya yang anggun, Yena justru menampakkan raut dongkol ala medusa.

"Mana? Mana?"

"Manja banget...." dengusnya kesal yang disambut Mark dengan kekehan tak berdosa.

"Hehehe....pasangin..."

Niat awal Yena adalah memasang dasi. Namun langkahnya terhenti kala melihat penampilan Mark yang jauh dari kata baik.

Warna kemeja yang tidak match dengan tuxedo. Rambut acak-acakan. Kancing yang terlepas. Resleting yang belum tertutup sempurna. Kaos kaki panjang sebelah.

Paper Rings| Mark Lee ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang