15| 💍

2.9K 240 12
                                    

🌺Vote and comment will be greatly appreciated... 🌺







































Yena baru saja melangkahkan kaki ke halaman parkir ketika sebuah mobil berhenti tidak jauh dari posisinya berdiri.

Mobil itu membunyikan klakson beberapa kali.

Yang tak lama kemudian kacanya terbuka dan menampakkan seorang pria dengan kemeja kasual warna tosca dengan balita di kursi belakang sedang menikmati es krimnya.

"Mama....!!!"

"Letta? Kok udah dijemput?" tanya Yena kepada si pria, lantas berjalan mendekat.

"Iya. Sekalian searah. Jadi gue ambil aja langsung," jawab Je sembari mengulas senyum manisnya.

"Emang nggak ditanyain sama guru Letta? Kan lo belum pernah ke sana..."

Pertanyaan itu membuat Je kelimpungan sendiri, bingung harus menjawab apa. Matanya berkeliaran mencoba mencari alasan yang logis.

"Eung...itu..."

"Gue tadi--"

"Tadi, Uncle bilang kalau uncle papa Letta. Jadi sama Bu Tiya dikasih izin....hehehe..."

"Hah?" Alis Yena terangkat. Sementara Je semakin panik.

"S-sorry...g-gue tadi gak bermaksud..."

"G-gue cuma bingung harus jawab apa..."

Meski suasana jadi aneh, Yena berusaha untuk mengulas senyum.

"It's okay. Seharusnya gue yang minta maaf karena udah ngerepotin elo buat ngambil Letta..."

"Padahal rencananya mau gue ambil..." lanjut Yena berterimakasih.

"Santai aja.... Kebetulan gue dari luar, terus jalurnya searah. Ya udah gue ambil aja, dari pada muter-muter..." ujar Je menjelaskan. Kemudian berpaling kepada Yena.

"Ini shift lo udah selesai kan? "

Yena mengangguk.

"Ya udah, buruan naik! Tadi Letta pengen burger...kita mampir ke restoran dekat stasiun." Je menoleh ke arah belakang, tempat si anak duduk.

"Letta, jadi pengen beli burger kan?" tanyanya memancing.

"Mau!!! Letta mau burger!! Letta mau burger! Mau burger!" Letta bersorak semangat sembari memantul-mantulkan tubuhnya ke sofa mobil.

"Sayang...! Minggu lalu kan udah makan burger...nanti Mama masakin nasi goreng deh....kasihan, uncle Je-nya cape habis pulang kerja..."

"Tapi Letta mau burger hueee....mau burger..."

"Letta!" Yena menaikkan nada.

"Mama jahat hiks...mama gak sayang Letta..." Mendadak anak itu mencebik kecil sambil menahan tangis.

Yena yang panik, akhirnya memutuskan untuk segera masuk dan menenangkannya.

"Ih kok nangis sih?? Kasihan uncle Je-nya sayang..."

Sementara itu, Je yang disebut namanya tersenyum melihat interaksi itu.

"Udah...gak papa kali Yen...Cuma burger doang...kita bisa drive thru kan?"

"Tapi beda arah Je...lo bilang baru dari luar kota kan? Udah lah....jangan peduliin Letta. Nanti biar gue buatin makanan di rumah...." elak Yena tidak enak.

Paper Rings| Mark Lee ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang