37.1| 💍

4.5K 185 21
                                    

Dua chapter ini mengandung eksplisit content. 🔞

Jika kalian masih di bawah 18 tahun, sebaiknya meninggalkan chapter ini dan skip di chapter 38 nanti.

Penulis sudah memberikan peringatan pada awal chapter 37.1 dan 37.2, jika kalian masih saja nekat, penulis tidak akan tanggungjawab.

Rate: M (21+)

Isi cerita tidak berkaitan dengan kehidupan idol, murni fiksi khayalan kotor penulis.

👀👀👀

Sebenarnya aku mau update bagian ini setelah puasa, tapi sepertinya bagian 37.1 masih bisa diterima dan jika dilompati akan mempengaruhi alur cerita. Jadi here we go.

Aku saranin bacanya
pas malam ya👉👈

Sampai ketemu di chapter 38✌

Malam semakin larut. Yena sudah berniat untuk naik ke ranjang ketika bel apartemennya berbunyi beberapa kali.

Wanita itu mengernyit bingung. Yiren bilang, dirinya dan Letta akan pulang besok pagi karena terjebak hujan. Lantas siapa itu?

FYI, mereka izin untuk menginap di rumah papanya yang ada di kota sebelah. Kebetulan hari ini Yiren berkunjung ke rumah orang tuanya, sekalian membawa Letta untuk diajak bersama.

Namun, hujan membuat mereka tertahan di sana sesaat sebelum pulang.

Tidak ingin berpikir panjang, Yena segera membukakan pintu depan. Betapa kagetnya ketika ia mendapati Mark berdiri di sana dalam kondisi basah kuyup.

"M-mark??"

"K-kenapa kamu bisa kayak...?"

Mark terdiam dengan wajah yang kacau.

"Kamu kehujanan?!" Yena memekik panik, memerhatikan tubuh pria itu dari atas ke bawah.

"Wajah kamu...?? Kamu kenapa??!

"Kamu habis berantem--"

Sretttttt

🐯 • • • 🐥








Setelah berkelit dengan berbagai peralatan P3K, kini Yena menghampiri Mark yang sudah duduk di sofa dengan wajah kacau. Ya meski sudah tidak sekacau tadi...

Pria itu sudah berganti dengan kemeja biru bergaris dan celana jeans milik Zelo yang tertinggal.

Satu-satunya yang menjadi fokus Yena adalah wajahnya yang penuh dengan luka.

"Udah ganti?" Yena berjalan mendekat lalu mengambil tempat di sisi Mark. "Bentar, aku obati dulu wajah kamu..."

Mark hanya menurut. Ia terdiam saat Yena mengolesi salep di sekitar bibirnya dengan telaten.

"Kenapa bisa kayak gini sih? Kamu habis berantem?"

"Kenapa bisa kayak gini sih? Kamu habis berantem?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Paper Rings| Mark Lee ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang