43| 💍

2.2K 157 4
                                    




Apartemen Yena sore itu sangat kacau. Berbagai bekas tepung berhamburan di lantai, hasil biang kerok dari pasangan pengacau. Siapa lagi jika bukan Letta dan Mark.

Untungnya gadis itu sudah duduk manis menikmati chocopie di ruang tamu sembari menonton serial Sofia the first kesukaannya.

Meninggalkan Mark yang masih berkutat risih dengan berbagai telur di dapur.

"Mark, kulitnya jangan ikut dimasukin!" tegur Yiren dari belakang. "Kuningnya aja!"

Mark menoleh panik. "Gimana?"

"Ya dipecah aja!" sahut Yiren tanpa berniat membantu.

Gadis itu berlalu menuju oven, menyetel alat itu ke suhu yang diinginkan.

"Kalau udah gimana?" tanya Mark lagi.

"Masukin gulanya!"

"Berapa banyak?"

"Masukin semuanya aja!"

"Beneran?"

"Beneran, Mark!"

Mark menegak ludah gugup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mark menegak ludah gugup. Kembali menarik napas dan fokus pada pekerjaannya. Ia tidak menyangka jika hari ini ia akan menjadi koki pembuat kue kering. Padahal biasanya ia berkutat dengan jarum operasi. Sungguh melelahkan. Bahkan keringat sudah bercucuran di pelipis pria itu.

"Kalau udah gimana?"

"Hidupin mixernya! Terus aduk!"

Mark mengambil alat yang dimaksud, lalu berusaha mengotak-atik benda itu.

Sungguh, ia akan sangat hebat jika memegang mess pisau bedah, tapi jika dihadapkan dengan mixer....

"Cara ngehidupinnya gimana sih? Kok nggak mau nyala?!" Baru lima menit berlalu, tapi Mark sudah berteriak heboh saat memegang mixer untuk mengaduk adonan.

"Pencet aja tombolnya!" teriak Yiren dari belakang oven. Gadis itu masih sibuk dengan pekerjaannya.

"Tombol yang mana???!"

"Yang merah!"

"Yang merah ada empat!!" Mark mulai frustasi.

Yena yang sibuk membuat selain nanas sampai menoleh gemas.

"Yang paling depan, Mark," jawabnya sabar. Berbeda sekali dengan Yiren yang sudah menampakkan urat leher.

"Yang paling depan?"

"Iya."

"Yang ini kan, sayang?" Di situasi seperti ini Mark masih sempat-sempatnya menggombal, membuat Yiren yang jadi obat nyamuk mendengus jengkel.

"I-iya!!" balas Yena salah tingkah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Paper Rings| Mark Lee ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang