13| 💍

2.9K 254 11
                                    

🌺Vote and comment will be greatly appreciated... 🌺









"Ren...angkatin kuenya dari oven, tangan gue lagi kotor..." Yena mengusap tepung dari dagunya.

Di depannya sudah terdapat beberapa loyang kue nastar yang siap dipanggang.

Hari ini adalah ulang tahun Letta yang keenam. Jadi ia berencana membuat pesta kecil-kecilan di rumah. Itulah sebabnya mereka pulang lebih awal.

Untung tempat kerja mereka sama. Jadi ia tidak perlu membuang waktu lebih untuk saling menunggu.

Sudah empat tahun ini ia memang bekerja sebagai salah satu juru masak di dapur rumah sakit tempat Yiren bekerja.

Meski penghasilannya pas-pasan, setidaknya ia bisa membesarkan Letta dengan baik.

"Krimnya mana? Biar gue yang hias..."

"Ada di atas kulkas..." tunjuk Yena. Lantas kepalanya teredar ke arah ruang tamu. "Letta mana? Kok nggak ada?"

Yiren ikut menoleh.

"Lagi diajak Wony ke rumahnya....bentar lagi paling balik..."

Benar saja, tak lama kemudian Yena mendengar keributan dari arah depan.

"Yeee....es krim...." suara anak kecil terdengar nyaring. Yena kenal itu adalah suara Letta.

"Iya dong. Rasa strawberry buat princess Letta kesayangan uncle..."

Sedangkan itu adalah suara Je.

"Hehe...uncle Je baik...Letta sayang Uncle..."

Je tertawa renyah. "Kalau gitu, Uncle minta cium boleh...?"

"Ih, kok cuma satu?! Buat aku mana?? Letta doang yang dibellin??" protes suara lain.

"Kamu beli sendiri bisa. Udah sana! Jangan kayak anak kecil..."

Gadis itu merengek. "Ya elah Kak... Pilih kasih banget! Aku doain matanya benjol sebelah--"

"Woii woii... Minggir-minggir! Gue lagi bawa kuah panas...jangan ngegrumbul di depan pintu!!"

Perdebatan itu terhenti oleh suara seorang laki-laki yang datang dari arah belakang tubuh Je.

"Kak Injun? Kok udah pulang? Emangnya kuliahnya udah selesai?"

Pemuda itu tertawa. "Udah dong...kan mau makan gratis...heheh..."

Seukir senyum terbentuk di bibir Yena.

Setelah meletakkan pekerjaannya, kali ini ia berjalan menuju ruang tamu untuk menyambut mereka.

"Udah datang semua?"

"Padahal kuenya belum jadi..."

Injun berjalan mendekat dengan menjinjing sebuah kresek besar berisi bakso. "Kak, ini ditaruh mana? Bakso dagingnya habis, gue beliin yang ayam gak papa kan?"

Paper Rings| Mark Lee ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang