46| 💍

2.3K 163 3
                                    
































Everybody, let's sing together

Dino ABC! Dino ABC!

Sing dinosaurs A to Z! Dinosaurs!

Dino ABC! Dino ABC!

Don't forget the dinosaurs' names

Yes, sir!

Klikk~


Yena mematikan saluran televisi yang sedang menyiarkan iklan lagu anak-anak dari film Jurassic World spesial musim panas.

Wanita itu lantas menatap dua orang yang sedang tertidur pulas di atas sofa menghadap TV.

Mark dan Letta masih terlelap dalam posisi berpelukan. Gadis itu berada di atas pangkuan ayahnya, memeluk sang ayah begitu erat dengan mata terpejam lembut. Keduanya terlihat damai.

Semalam, sekitar pukul sebelas, hujan memang membuat mereka mengungsi ke apartemen karena tenda di luar basah.

Bukannya tidur, Letta malah mengajak Mark untuk menonton film. Sepertinya, mereka ketiduran saat menonton.

"Eunghh...udah pagi?" Merasa diawasi, akhirnya Mark terbangun dari tidurnya.

Pergerakan itu membuat si anak merengek kecil, masih memeluk ayahnya.

"Pindahin aja di kamar!" titah Yena kepada Mark.

"Masih tidur. Nanti kebangun, biarin aja!" sahut Mark dengan suara serak. Pria itu mengelus rambut Letta dengan lembut.

"Tapi kamu jadi gak bisa gerak."

Yena merasa kasihan karena sejak semalam Mark tidur dalam posisi duduk agar Letta tidak terbangun.

"Gak papa..." kekeh Mark lirih. Pria itu kini mengedarkan pandang ke arah dinding sembari menguap. "Udah jam berapa...?"

"Masih jam setengah enam. Hari ini kamu ada acara?"

"Ada. Tapi jam sepuluh nanti," sahut Mark menjawab. "It's okay, biarin dia tidur dulu. Kasihan kalau kebangun." Mark tersenyum saat membelai surai si anak. Tatapannya begitu lembut.

Demi Tuhan, itu adalah pemandangan termanis yang pernah Yena lihat selama hidup. Mark benar-benar menyayangi Letta. Terlihat sekali dari sorot matanya.

"Kamu lagi masak, hm?" tanya Mark.

"Iya. Baru aja selesai. Tinggal nunggu nasi matang aja."

"Masak apa?"

"Sup ayam sama telur dadar. Tadi gak sempet ke pasar, jadi masak dari bahan yang ada aja. Gak papa kan? Nanti sarapan aja di sini."

Mark yang mendengar itu tersenyum senang. Untuk beberapa saat, ia merasa menjadi suami yang sedang menemani anaknya tidur dan bertanya kepada sang istri mengenai menu sarapan mereka.

Sial. Ia jadi tidak sabar untuk menikahi Yena dan menjadi kepala keluarga yang sebenarnya.

"Yiren gak ada?" tanya Mark celingak-celinguk.

"Lagi keluar. Katanya sih ada sesuatu yang genting. Tadi gak sempet tanya, soalnya aku sendiri juga lagi mandi..."

"Genting kenapa?"

"Gak tau..."

"Berarti di apartemen cuma ada kita bertiga aja?"

Mark tersenyum aneh, membuat Yena memicingkan mata curiga. Kebetulan Zelo juga langsung pulang tadi pagi.

Paper Rings| Mark Lee ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang