•Shakti 39•

985 69 0
                                    

chapter kemaren dikit banget vote nya. apa kurang gantung? atau kurang apa gais?

Bugh

refleks Shakti langsung jatuh terduduk dan menyentuh bagian punggungnya yang terasa panas akibat pukulan tadi.

Saat berbalik kebelakang untuk melihat istrinya, Shakti sudah tidak melihat keberadaan Shera.

Shakti hendak berdiri untuk mencari keberadaan Shera, tetapi ia merasa punggungnya sangat sakit sepertinya tadi dipukul menggunakan benda keras.

Buru-buru Shakti merogoh sakunya untuk mengambil hand phone guna meminta bantuan.

Shakti langsung memencet kontak milik Zafran, karna Shakti yakin bila ini ulah Natasha dan antek-anteknya.

Sudah 3 kali Shakti menghubungi Zafran, namun Zafran tidak mengangkatnya sama sekali.

"Arghh lo kemana sih?!" gerutu Shakti sambil menahan sakit dipunggungnya, keempat kalinya ia menelepon Zafran baru ada jawaban.

"Halo Ti, kenapa?" tanya seseorang disebrang sana yang tak lain adalah Lusi.

"Zafran mana?" tanya Shakti to the point.

"Masih tidur,"

"Bangunin cepet!"

"Tap─"

"Ga usah banyak tapi! Gue tunggu 10 menit di depan salon langganan Shera,"

Shakti mematikan sambungan teleponnya, dan menatap sekitarnya mengapa sangat sepi?

Sedangkan Lusi sedang berusaha membangunkan Zafran yang sangat sulit dibangunkan.

"Ran bangun," Lusi mengguncangkan tubuh Zafran.

"Zafran bangun dulu, penting!" Zafran belum bangun juga.

Tangan Lusi mulai meremas rambut Zafran, dengan cepat lusi menarik rambut Zafran dan mengecup bibir Zafran agar tidak berteriak.

"Shh, apa?" tanya Zafran dengan muka bantalnya

"Shakti tadi telepon, katanya ditunggu 10 menit," ujar Lusi yang sedikit bingung dengan apa maksud Shakti di telepon.

"Shakti dimana?"

"Disalon langganan Shera," Zafran langsung bangkit dan mulai memakai kembali jasnya untuk menutupi kemejanya yang kusut karna tertidur.

"Lo disini aja, gue pergi dulu," pamit Zafran yang mencium pelipis Lusi dahulu sebelum pergi.

Buru-buru Zafran keluar dari ruangannya dan menuju ruangan Tama.

"Tam ikut gue!" ajak Zafran saat membuka pintu dan Tama pun langsung mengikuti Zafran dari belakang.

"Mau kemana?" tanya Tama saat sudah di dalam mobil milik Zafran.

"Ga usah pake nanya. Lo cuma tinggal duduk manis dan ikut," jawab Zafran sambil membawa mobilnya seperti orang kesetanan.

"Ran! Pelan dikit dong bawa mobilnya! Gue belum mau mati, kasian istri sama anak gue nanti kalo gue mati," ujar Tama sambil berpegangan dan memanjatkan doa di dalam hatinya.

Zafran hanya melirik Tama cuek dan menambah kecepatan mobilnya membuat jantung Tama semakin berdebar.

Tak sampai 10 menit mereka sampai ditempat yang diperintahkan Shakti.

Zafran tertawa saat melihat shakti yang terduduk di tanah dan seperti gembel yang meminta-minta.

"Ngapain lo ketawa monyet? Bantuin!" semprot Shakti yang mengulurkan tangannya meminta bantuan.

ShaktiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang