Budayakan vote dan comment~
Typo tandai.
Happy Reading!
Shera memejamkan matanya lalu menghirup udara segar, Shera ingin menenangkan dirinya dari Shakti terlebih dahulu.
Akhirnya Shera sampai dipulau bali. Pulau yang selalu dijadikan destinasi wisata oleh kebanyakan turis.
Shera memilih bali bukan tanpa alasan. Ini karna dulu Shera dan keluarga selalu ketempat ini setahun sekali.
Dengan menggendong Alen yang masih terlelap, tangannya mulai menyeret koper nya dan untuk hari ini Shera mencari dahulu vila atau hotel untuk menginap malam ini.
Dulu Daniel ayahnya Shera memiliki vila di bali, namun sekarang entah bagaimana keadaan vila tersebut. Apa mungkin juga sudah terambil karna kebangkrutan ayahnya.
Shera memberhentikan taksi dan meminta pada supir taksi tersebut untuk membawanya ke salah satu penginapan yang ada di bali.
Setelah hampir 15 menit Shera menggunakan taksi, Shera memutuskan untuk turun. Dan di depannya sudah ada semacam vila yang bisa Shera sewa untuk satu malam.
"Mbak Shera?" panggil seorang perempuan yang wajahnya tidak asing dimata Shera.
"Eh?" Shera sedikit berpikir sambil mengingat siapa dia, "Nila ya?" tanya Shera yang akhirnya mengingat nama perempuan tersebut.
"Iya, Mbak Shera sudah lama sekali tidak kesini," ujar Nila yang senang bisa bertemu lagi dengan Shera.
Shera tersenyum, "iya, soalnya semenjak perusahaan ayah bangkrut jadi ga pernah kesini."
"Maaf Mbak aku ga tau," ujar Nila merasa bersalah.
"Ngga papa Nil santai aja. Oh iya, kamu mau kemana?" tanya Shera yang menatap tampilan Nila sangat rapi.
"Saya mau kerja Mbak. Mbak Shera sendiri mau kemana?"
"Aku mau cari tempat nginap Nil," jawab Shera sembari menunjuk kopernya.
"Lho? Mbak ga nginep di vila milik tuan Daniel?" tanya Nila bingung.
Mengapa Shera mencari tempat menginap padahal disini ia memiliki vila sendiri.
"Bukannya ayah bangkrut terus vila juga ikut ketarik?" tanya Shera menjadi bingung sendiri.
"Vila milik tuan Daniel masih sah milik tuan Daniel," ujar Nila sembari mengalihkan pikiran Shera dan menariknya untuk ikut menuju vila milik Daniel.
"Terus selama ini yang urus vila siapa?"
"Tuan Reno," jawab Nila.
'What?! Jadi selama ini gue masih punya harta?! Kenapa gue ga tau?' batin Shera berteriak.
"Ayo Mbak masuk," ajak Nila sembari membawa Shera ke kamar khusus pemilik vila.
Shera pun masuk dan merebahkan Alen diranjang, lalu kembali menatap nila yang sedang menatap Shera menidurkan Alen.
"Kamu jangan salah sangka ya, ini anak aku sama suami aku kok," ujar Shera yang menjawab tatapan bingung Nila terhadap Alen.
"Eh? Iya Mbak maaf. Kalo gitu aku kerja dulu ya. Mbak istirahat aja," pamit Nila yang memang bekerja di vila milik Daniel.
Vila ini memang cukup luas ah bukan luas, bahkan besar. Lumayan banyak juga turis yang menginap di vila ini.
"Nila. Jangan kasih tau Papa Reno ya kalo saya disini," pinta Shera sebelum Nila keluar. Dan Nila pun mengangguk setuju dengan permintaan Shera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shakti
Teen FictionFollow dulu hayu • • • Menjadi sahabat untuk Shakti sudah membuat kepala Shera pusing dengan sifat kekanakan milik Shakti. Bagaimana jika status itu berubah menjadi suami-istri? Hanya karna sebuah amanat yang mengharuskan mereka terikat janji pernik...