hai hai vote dulu yu
happy reading!!
Tak terasa kini Shera sudah berada di rumahnya, dirinya kembali menjadi ibu rumah tangga seperti biasanya.
Namun, kali ini ada yang membedakan. Kali ini Shera sudah resmi menjadi ibu 2 anak, yang artinya tanggung jawab Shera dan juga Shakti pun semakin bertambah.
Shera baru saja selesai masak sarapan pagi, ketiga bayinya masih saja bergelung dibawah selimutnya.
memang Shakti belum kembali bekerja, karena Shakti masih mengkhawatirkan Shera yang kadang masih kaget dalam mengurus dua anak sekaligus.
Shera menatap jam dinding dan melihat jarum jam sudah menunjukan pukul 6.20. Shera langsung berlari menuju kamarnya, Karena jam-jam ini adalah jamnya Shaka terbangun.
iya Shaka, mereka memutuskan menyematkan nama Shaka Erlin Shailendra Albus Bramanty yang memiliki arti kemurahan hati seperti peri yang penuh gairah dan kasih sayang.
Dan benar saja, sesampainya Shera di kamar, Shera melihat suaminya yang sedang menimang-nimang Shaka namun masih tetap menangis.
Tak lama mendengar suara tangis Shaka, Alen pun ikut terbangun dan langsung menangis.
Seperti ini lah hari-hari keluarga mereka yang akan sangat ramai oleh tangisan anak-anak di pagi hari.
"Kamu boboin dede ya Mas, aku mau mandiin Alen," ujar Shera yang langsung mengangkat tubuh Alen yang sedang menangis.
"Asinya mana?" tanya Shakti yang masih terus menimang-nimang putranya.
"Di kulkas," jawab Shera sambil berjalan keluar bersama Alen.
"mimi Da," pinta Alen saat Shera baru saja berjalan mencapai tangga.
"Mimi? Bangun tidur haus ya Kak?" tanya Shera yang langsung diangguki oleh Alen.
Begitu sampai di dapur, Shera langsung mendudukkan Alen di kursi makannya dan Shera mengambilkan air ke dalam botol yang lengkap dengan sedotannya.
"Kakak disini dulu, bunda mau siapin air buat mandi Kakak, oke?" tanya Shera sembari memberikan Alen air dan satu biskuit yang biasa Alen makan.
Setelah mendapat anggukan dari sang putri, Shera langsung pergi menyiapkan air hangat untuk mandi Alen.
Shera membawa seluruh peralatan mandi Alen menuju halaman belakang, karena kebiasaan Shera kini adalah selalu memandikan anak di dekat kolam renang, biar sekalian jemur kalo kata Shera.
Setelah semuanya selesai, Shera kembali menuju dapur untuk membawa putrinya mandi.
"Udah abis?" tanya Shera begitu melihat camilan yang ia berikan sudah habis.
"Giii," pinta Alen mengulurkan tangannya pada Shera.
"Mandi dulu sayang, nanti bunda kasih lagi," Shera langsung membawa Alen belepotan ke halaman belakang.
Tau lah seberapa susahnya memandikan anak seusia Alen yang sedang aktif-aktifnya, berulang kali Shera mengejar Alen yang lagi-lagi kabur begitu Shera lengah sedikit.
"Astaga, gini amat punya anak perempuan," gumam Shera yang akhirnya mengejar Alen lagi.
"Sayang, mandi dulu ya? Lari-larinya nanti sama papa, oke nak," Alen hanya menyengir senang melihat Shera yang kelelahan mengejarnya.
Shera kembali memandikan Alen hingga selesai. Shera langsung membawa Alen menuju kamar untuk memakaikan Alen baju.
Begitu membuka pintu kamar, Shera langsung disuguhi oleh pemandangan Shakti yang sedang berusaha membuat Shaka berhenti menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shakti
Teen FictionFollow dulu hayu • • • Menjadi sahabat untuk Shakti sudah membuat kepala Shera pusing dengan sifat kekanakan milik Shakti. Bagaimana jika status itu berubah menjadi suami-istri? Hanya karna sebuah amanat yang mengharuskan mereka terikat janji pernik...