•Shakti 19•

1.4K 86 3
                                    

Budayakan vote dan comment~

Typo tandai.

Kalian maunya aku update cerita ini berapa hari sekali?

Happy Reading!

Shera masih bingung dengan keputusannya. Ia selalu dihantui rasa bersalah jika ia meninggalkan Shakti sendiri, Shera memutuskan untuk menelpon Zafran untuk menanyakan keadaan Shakti.

"Assalamualaikum bang."

"Waalaikumsalam Sher, kenapa?"

"Bang, gue mau tanya keadaannya Shakti."

"Mending pulang dulu deh Sher, biar bisa liat sendiri keadaan Shakti gimana."

"Gue juga maunya gitu bang, tapi gue selalu ngerasa sakit setiap di deket Shakti."

"Tapikan masalah bisa diselesaikan Sher, ga sampe harus pergi gini. Gue liat Shakti juga kasian, dia suka ngelamun kalo kita ajak main. Kalo misal malem-malem gue sama Tama kerumah pasti Shakti nangis sambil ngucapin maaf."

'Mas Shakti nangis? Tapi kenapa?' ujar Shera dalam hati.

"Nangis? Nangis kenapa bang?"

"Gue juga ga tau pastinya kenapa dia nangis, tapi setiap dia nangis dia sambil natap foto kalian bertiga."

"Ya udah, gue usahain buat pulang secepatnya. Makasih bang, Assalamualaikum."

"Iya Sher, Waalaikumsalam."

Tut

Shera memutuskan panggilannya, senyum Shera mengembang seketika saat mengetahui bahwa Shakti merasa kehilangan dirinya. Artinya Shakti juga mencintainya bukan?

°°°

"Del," panggil Shakti pada Adela.

"Iya Pak?" jawab Adela

"Saya kangen istri saya sama anak saya," ujar Shakti.

"Kalo Bapak kangen samperin aja Pak," balas Adela kembali fokus pada berkas dihadapannya.

"Masalahnya, saya ga tau istri saya dimana. Kalo saya tau udah saya bawa pulang dari lama," ujar Shakti sembari memainkan pulpen yang sedang ia gunakan.

"Maaf nih Pak, bukannya saya kepo atau apa. Tapi, apa yang bikin istri Bapak pergi?" tanya Adela hati-hati.

"Karna saya Del. Kalo misalnya saya percaya sama istri saya dari awal, ga gini akhirnya." jawab Shakti tersenyum lirih.

"Berati yang harus diperbaiki dalam rumah tangga Bapak ya kepercayaan," tegas Adela.

Shakti menghela nafas kasar, "masalahnya istri saya udah ga percaya sama saya."

"Coba Bapak inget-inget lagi berapa banyak bapak kecewain istri bapak. Kalo udah lebih dari dua kali ya wajar kalo istri Bapak udah ga percaya sama Bapak. Kepercayaan itu kayak kertas putih Pak, kalo udah kotor sedikit ga akan kembali bersih." jelas Adela panjang lebar hanya diangguki oleh Shakti.

ShaktiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang