•Shakti 20•

1.8K 90 6
                                    

Budayakan vote dan comment~

Typo tandai.

VOTE DULU! AKU MAKSA NIH😕

Happy readding!!

Setelah berlari dari lantai 5 akhirnya Shakti dapat menggenggam tangan kiri Shera.

"Dengerin dulu Sayang, ini ga seperti yang kamu liat," ujar Shakti sambil menatap Shera yang sedang menangis.

"Mau jelasin apa lagi Mas, hiks.. Semuanya udah jelas! Hiks," balas Shera dengan air mata yang terus membahasi pipinya.

"Dia narik dasi Mas, sayang. bukan Mas yang mau mepet ke dia," Shakti berusaha meyakinkan Shera agar tidak pergi lagi.

"Mas pikir aku percaya? Aku balik lagi kesini buat mertahanin ini dan sekarang hari ulang tahun kamu Mas! Tapi semuanya udah ga penting lagi," jelas Shera sambil memperhatikan cincin pernikahan mereka yang melingkar dijari manisnya.

"Jangan pergi lagi. Mas mau kamu disini, Mas cinta sama kamu," lirih Shakti menatap sendu kearah wanita yang ia rindukan.

Tin Tin

Ada mobil yang berhenti dihadapan mereka, karena mereka berdiri dihalaman kantor dan mereka menghalangi mobil yang akan masuk.

"Shera? Kamu udah pulang?" Tanya seseorang yang baru keluar dari mobil.

Shera berusaha tersenyum, "udah Ma."

Benar yang keluar dari mobil tersebut adalah Shanti dan Reno yang akan mengecek perkembangan perusahaan.

"Kamu kenapa nangis," tanya Shanti mengelus pipi Shera lalu mengalihkan pandangan pada Shakti.

Seolah mengerti arti diamnya Shakti, Shanti langsung kembali menatap menantunya.

"Maaf Ma," ujar Shera dengan senyum terpaksa.

"Kenapa minta maaf? Kamu kan ga salah," tanya Shanti sedikit bingung.

"Shera ga bisa lanjutin lagi sama Shakti," ujar Shera seperti mencicit.

Shakti yang mendengarnya langsung mendongkak terkejut, "sayang?" pekik Shakti tak percaya.

Shanti tersenyum menghadapi rumah tangga anak dan menantunya yang terkadang masih labil.

"Sher, apa kamu yakin? Mama udah tau semua cerita yang sebenernya dari Shakti," tanya Shanti meyakinkan Shera agar mereka tidak berpisah.

"Shera yakin Ma," jawab Shera yang teguh pada pendirian pertamanya.

"Apa kamu ga mau liat pembuktian Shakti dulu? Pernikahan kalian belum ada setahun, jangan sampai kalian mempermainkan pernikahan. Kalian taukan perceraian sama dengan perbuatan setan?" jelas Shanti membuat Shera diam tak bisa menjawab.

Sementara alen menatap bingung pada orang-orang yang berada disekitarnya, namun Alen terus menatap kearah Shakti, mungkin Alen sedang mengenali wajah Shakti.

Shakti yang merasa dirinya ditatap putrinya langsung mengulurkan tangan untuk menggendongnya.

"Sayang, Alen apa kabar? Alen ga kangen sama Papa hmm?" tanya Shakti sambil mengusel-usel pipi tembam putrinya menggunakan hidungnya yang mancung.

"Pa-pa euhh," jawab Alen menggunakan celotehannya.

"Iya sayang ini Papa."

"Kalian pulang dulu, selesaikan masalah kalian dirumah. Alen Mama bawa, takutnya Kalian malah ga fokus sama anak," Shanti mengambil alih Alen dan mengajak Reno suaminya untuk pulang.

ShaktiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang