•Shakti 15•

1.7K 101 3
                                    

Budayakan vote dan comment~

Typo tandai.

Happy Reading!

"Janin?" tanya Shakti terkejut saat mengetahui Shera sedang mengandung buah hatinya.

"Jadi bapak belum tahu?"

Shakti menggeleng.

"Usia kandungan istri bapak sekitar jalan 3 minggu, diusia ini memang sangat rentan mengalami keguguran. Apalagi dengan istri bapak yang masih terbilang muda, dan kecelakaan tadi mengalami benturan cukup keras dibagian perut isri bapak," jelas dokter itu lagi.

Shakti memantung dan kembali menangis. Buah hati yang ia tunggu telah hadir, namun belum sempat melihat dan mendengarnya menangis untuk pertama kalinya, tapi tuhan sudah mengambilnya kembali.

"Hiks.. gue gagal! Gue udah gagal! Hiks," Shakti menarik rambutnya frustrasi dan sesekali memukul kepalanya sendiri.

"Maafin Mas sayang, maafin Papa nak. hiks.." Shakti menangis sesegukan hampir 1 jam. Sehingga membuat orang-orang yang berlalu-lalang menatapnya bingung.

"Tapi gue harus kuat! Allah lagi ngasih gue ujian. Jangan sampe gue down," Shakti menghapus air matanya kasar dan masuk kedalam ruang inap Shera.

Shera sudah dipindahkan keruangan inap, karena Shera harus menjalani rawat inap untuk memulihkan kesehatannya.

Shakti masuk kedalam ruangan Shera, Shakti melihat Shera masih belum sadarkan diri.

Shakti duduk disebelah brangkar dan mengambil sebelah tangan Shera untuk digenggam.

"Maafin Mas. Mas belum bisa jadi Ayah yang baik buat anak kita, dan belum bisa jadi suami yang baik buat kamu," lagi-lagi Shakti menjatuhkan air matanya.

Shakti beralih pada perut rata Shera, Shakti mengelus lembut perut Shera.

"Disini pernah ada dia sayang," Shakti tersenyum dengan tangannya terus mengelus perut Shera dengan air mata yang semakin deras.

°°°

Shakti sudah menghubungi orangtuanya jika ia dan Shera berada dirumah sakit.

"Shakti!" Shanti menghampiri Shakti bersama Reno.

"Mama," Shakti langsung memeluk Shanti dan kembali terisak.

"Ada apa sama Shera?" tanya Shanti mencoba tenang.

"Shera kecelakaan Ma," jawab Shakti.

"Terus keadaannya sekarang gimana?"

"Shera udah baik-baik aja Ma, tapi," Shakti mengantung kalimatnya.

"Tapi apa Shakti?" kini Reno yang bertanya.

"Shera keguguran Pa," jawab Shakti merunduk.

"Shera hamil?" tanya Shanti sedikit terkejut.

"Iya Ma, tapi Shakti baru tahu waktu dokter yang periksa Shera bilang kalo janin yang Shera kandung ga bisa diselamatin," jelas Shakti.

"Shera udah tau?" tanya Reno.

Shakti menggeleng, "Shakti ga berani ngasih taunya Pa."

Shanti dan Reno mengangguk, "Papa sama Mama boleh masuk?" Reno meminta Izin untuk menjenguk menantunya.

"Masuk aja Pa."

Shanti dan Reno masuk ke dalam ruangan inap Shera. mereka melihat Shera yang sedang tertidur.

Shanti mengelus lengan Shera, namun saat Shanti mengelus lengan Shera, Shera terbangun.

"Shera, kamu gapapa sayang?" Shanti langsung menanyakan keadaan menantunya.

ShaktiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang