•Shakti 33•

957 72 0
                                    

haihai

tipo tandai ya

vote dulu hayu

comment dont forget, and

happy reading!

Setelah 3 hari berada di bandung akhirnya mereka pulang pada rumahnya masing-masing. Hari ini tepat pada tanggal 17 november tengah malam, Shakti sudah mempersiapkan apa yang akan ia berikan pada Shera.

Shera sudah tertidur dari tadi, namun Shakti belum mengucapkan selamat ulang tahun pada istrinya.

"Sayang," Shakti menepuk pelan pipi Shera.

"Hm."

"Bangun dulu," Shakti kembali menepuk pipi Shera.

"Ahh masih ngantuk," jawab Shera dengan suara seraknya.

"Bangun dulu sebentar sayang," ucap Shakti yang memaksa Shera bangun.

"Berisik banget sih Mas, mau apa sih emangnya?" tanya Shera lalu menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya.

Shakti lelah membangunkan Shera, lalu mengelus perut Shera, "sayang. Bangunin dulu bunda, bilang sama bunda kalo papa mau ngasih sesuatu." Bisik Shakti diperut Shera.

"Heh kamu ngomong yang aneh-aneh ya sama anak aku," ucap Shera menurunkan selimutnya.

"Ngga, Mas cuma bilang sama anak Mas buat bangunin kamu. Dan itu berhasil bikin kamu bangun," ucap Shakti sambil tersenyum lalu mengambil kue ulang tahun diatas meja.

"Happy birthday sayang."

"sekarang tanggal berapa emang? Kok Mas inget?" tanya Shera bingung sendiri.

"Ingetlah, walaupun kita ga ketemu 2 tahun. Mas masih inget hari ulang tahun kamu," ujar Shakti membuat Shera tersenyum senang. "Tiup lilinnya dan buat permintaan."

Shera memejamkan matanya dan membaca doa, agar diumurnya yang ke-23, Shera lebih baik menjalani hidup yang telah ia pilih lalu Shera meniup lilin yang menancap pada kue.

"Doa dari Mas yang terbaik aja buat kamu ke depannya ya," ucap Shakti lalu mencium kening Shera lama.

"Makasih ya Mas," Shakti hanya mengangguk lalu mengambil paper bag berisi hadiah untuk Shera.

"Nih."

"Apa ini Mas?"

"Buka aja," Shera langsung membuka paper bag tersebut.

Shera menatap Shakti tak percaya, "gimana suka ga?" tanya Shakti.

"Mas!" Shera langsung memeluk tubuh Shakti dengan erat.

"Dari SMA kamu pengen sepatu air jordan kan? Semoga kamu masih mau, jadi Mas beli ga sia-sia," ujar Shakti sembari mengelus kepala Shera.

"Tapi ini berlebihan Mas."

"Ngga sayang. Mas kasih yang kamu mau dari dulu, dan Mas cuma tau itu aja yang kamu pengen," jelas Shakti. "dan menurut mas, harga segini belum bisa membayar rasa sakit kamu waktu itu," Shera hanya tersenyum mendengar Shakti yang masih menyiratkan penyesalan.

°°°

"Sayang, Mas ke kantor dulu ya? Ada kepentingan mendadak," pamit Shakti yang sudah siap dengan pakaian kantornya.

"Mau ngapain?"

"Ada kendala sedikit. Mas harus tuntasin," jawab Shakti yang hendak pergi menuju kantor.

"Mau ikut," pinta Shera langsung turun dari kasur.

Shakti mengehela nafas kasar, "Mas udah telat sayang. Kamu diem dirumah aja ya, jangan ngapa-ngapain," pesan Shakti karena semakin khawatir dengan kandungan Shera yang semakin membesar. "Mas berangkat, assalamualaikum."

ShaktiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang