Budayakan vote dan comment~
Typo tandai.
Happy Reading!
Shera masih berbaring diatas kasur dan di gulung oleh selimutnya, Shera sudah melupakan kejadian beberapa minggu yang lalu.
"Sayang bangun, udah jam 8," Shakti membangunkan Shera yang masih terlelap.
"Sayang bangun! Ini hari minggu, masa mau tidur doang," Shera mendengar suara Shakti yang berusaha membangunkannya, namun Shera sangat malas untuk bangun. Akhir-akhir ini Shera sangat malas melakukan apapun dan banyak ngatur.
"Males Mas," ucap Shera yang masih terpejam.
"Ga boleh males-males sayang, nanti ga baik buat pertumbuhan Alen," ujar Shakti menarik tangan Shera hingga terduduk, "bangun, terus mandi."
"Gendong," Shera merentangkan tangannya.
Shakti mendengar Shera meminta gendong langsung membulatkan matanya.
"Gendong Mas," Shera merengek meminta digendong oleh Shakti.
Shakti menempatkan tangannya dibawah ketiak Shera dan mengangkatnya, Shakti membawa Shera ke kamar mandi.
Shakti menurunkan Shera, "mandi. Mas mau mandiin Alen," ucap Shakti sembari mengecup bibir Shera sekilas dan meninggalkan Shera.
Shakti merasa banyak perubahan pada Shera semenjak melihat Shera diperpustakaan, memang awalnya Shera banyak diam namun semakin kesini Shera semakin malas-malasan dan sedikit manja padanya. Namun Shakti memilih diam dari pada kena omelan Shera.
Shera keluar dari kamar mandi setelah melakukan ritual mandinya selama 20 menit, Shera segera menggunakan baju dan turun kebawah.
Shera melihat Shakti yang sedang mengoleskan selai coklat diroti, dan Shera melihat kearah ruang tengah melihat Alen yang sudah mandi.
"Alen siapa yang mandiin Mas?" tanya Shera yang duduk dihadapan Shakti yang sedang berdiri.
"Mas lah, siapa lagi?" jawab Shakti sewot, Shera hanya ber'O' dengan mengangguk.
"Nih makan," Shakti menyodorkan roti dan susu untuk Shera.
"Terimakasih suamiku," ucap Shera langsung melahap rotinya, Shakti melihat itu hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum.
Shakti beralih pada Alen untuk memastikan Alen tidak kenapa-kenapa, Shakti berjalan lagi menuju dapur untuk membuat susu. Oh iya sekarang Shakti udah bisa bikin susu, bangga banget.
"Mas," merasa dipanggil Shakti langsung menoleh kearah Shera yang masih duduk sambil meneguk susu.
"Apa?" tanya Shakti fokus kembali pada susu yang ia buat untuk Alen.
"Mau seblak," ujar Shera membuat Shakti membulatkan matanya, ini masih pagi tapi Shera meminta seblak?
"Iya nanti siang beli," balas Shakti mencona tenang.
"Aku maunya sekarang Mas," rengek Shera.
"Ini masih pagi sayang, nanti siang ya?" Shakti membujuk Shera agar menurut. "Lagian kamu aneh banget, pagi-pagi minta seblak."
"Mas ngatain aku aneh? Kalo ga mau beliin bilang aja! Ga usah ngatain!" amuk Shera langsung meninggalkan Shakti dan membawa Alen keluar rumah.
"Tuh kan salah ngomong!" gerutu Shakti langsung membawa botol susu Alen dan menyusul Shera.
Shera membawa Alen ke taman komplek, Shera duduk memperhatikan anak-anak umur 5 sampai 10 tahun sedang bermain.
Alen mengoceh dan tertawa senang melihat orang-orang yang sedang berinteraksi dan bermain disekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shakti
Teen FictionFollow dulu hayu • • • Menjadi sahabat untuk Shakti sudah membuat kepala Shera pusing dengan sifat kekanakan milik Shakti. Bagaimana jika status itu berubah menjadi suami-istri? Hanya karna sebuah amanat yang mengharuskan mereka terikat janji pernik...