Budayakan vote dan comment~
Typo tandai.
Happy Reading!
"Kalo aku satu-satunya. Tinggalkan dia demi aku," Shakti kembali bungkam.
"Ga bisa kan?" Shakti hanya menunduk tanpa berani menatap wajah Shera.
"Lang mangga nya mana?" tanya Shera pada Elang.
Elang mengangkat mangga nya, "masih dipotong."
Lumayan lama Elang memotong mangga untuk Shera akhirnya selesai. Elang meletakan potongan mangga itu dipiring.
"A Sher, gue suapin," mendengar itu dengan senang hati Shera membuka mulutnya.
Melihat kedekatan antara Elang dan Shera membuat shakti cemburu. Pasalnya Elang dan shakti memang tidak pernah akur jadi segala sesuatu bisa menjadi bahan untuk berdebat.
Namun kali ini Shakti mengalah. Lebih baik melihat Shera bersama Elang dari pada melihat Shera murung.
"Udah Lang, gue mau ke kamar mandi," ujar Shera yang berusaha turun dari brangkar.
"Gue anterin ya."
"Sama gue," Shakti mendekati Shera dan langsung menggendong Shera seperti koala.
Shakti ikut masuk untuk membantu Shera, Shera mencuci mukanya dengan tubuh yang ditahan oleh Shakti.
"Maafin Mas, Mas pilih kamu. Mas bakal tinggalin dia demi kamu," lirih Shakti.
"Bullshit!" decih Shera.
"Mas serius sayang, Mas pilih kamu."
"Aku tanya sama kamu Mas, Mas sayang ga sama aku? Mas cinta ga sama aku? Kalo ngga kita udahin semua ini. simple Mas!" ucap Shera.
"Mas sayang sama kamu, Mas juga cinta sama kamu. Kita hadapi masalah ini bersama," balas shakti.
Shera menggeleng, "sayang? Cinta? Kalo Mas sayang dan cinta sama aku. Mas pasti udah memutuskan hubungan Mas sama Lusi! Tapi ini apa? Mas masih sering chat-chattan sama dia pake sayang-sayangan dan sebelum aku ketabrak mobil, aku liat Mas ciuman sama Lusi! Perempuan mana Mas yang tahan liat suaminya mesra sama perempuan lain? GA ADA MAS GA ADA!" tangis Shera pecah.
Melihat Shera menangis, Shakti semakin merasa bersalah.
"Seharusnya aku ga jatuh cinta sama kamu Mas, aku salah," ucap Shera menghapus air matanya kasar.
"Kamu ga salah sayang, Mas yang salah! Sekarang kamu mau pukul Mas, tampar Mas. Silahkan sayang, asal kamu ga pergi ninggalin Mas," ujar Shakti memukul-mukulkan tangan Shera pada tubuhnya.
Shera semakin menangis, Shakti dengan sigap langsung memeluk Shera yang sudah sangat lemas.
Shakti menggendong Shera dan membawanya keluar.
Elang yang melihat Shera menangis langsung panik dan mengambil alih menggendong Shera.
Elang membaringkan Shera dibrangkar kembali, lalu menatap Shakti dengan penuh kekecewaan.
Bugh!
Elang langsung meninju rahang Shakti dengan seluruh tenaganya hingga Shakti tersungkur.
"Suami macam apa lo?!" amuk Elang sambil menarik kerah Shakti.
Bugh.
Bugh.
Bugh.
Elang meninju perut Shakti membuat Shakti tersungkur lagi dan tidak bisa bangun.
Saat Elang akan meninju Shakti lagi ditahan oleh suara Shera sedikit berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shakti
Teen FictionFollow dulu hayu • • • Menjadi sahabat untuk Shakti sudah membuat kepala Shera pusing dengan sifat kekanakan milik Shakti. Bagaimana jika status itu berubah menjadi suami-istri? Hanya karna sebuah amanat yang mengharuskan mereka terikat janji pernik...