Budayakan vote dan comment~
Typo tandai.
Happy Reading!!
Shera terbangun dari tidurnya dan menatap seseorang disebelahnya sambil tersenyum.
"Kamu ganteng juga ya Mas," ucap Shera dengan senyum dan mengelus pipi suaminya.
Shera turun dari tempat tidur dan sedikit merasakan sakit di daerah sensitifnya. Shera menahan rasa sakitnya dan memunguti baju-baju yang berserakan dilantai.
Ia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Tak butuh waktu lama Shera mandi dan sudah rapi, selesai mandi Shera menuju dapur untuk memasak. Untung saja ada lumayan banyak sayuran di kulkasnya jadi Shera tidak memasak nasi goreng lagi.
Shera masak sayur bayam menggunakan telur saja. Yang penting ada untuk makan pikir Shera.
Shera sedang mengoseng bawang yang sudah ia iris-iris, tiba-tiba Shakti memeluknya dari belakang.
"Mas, bersih-bersih dulu sana," ucap Shera pada Shakti yang baru bangun tidur dan hanya menggunakan celana pendeknya.
"Bersihin," ucap Shakti dengan suara khas orang bangun tidur.
"Sana ah, bersih-bersih dulu. Nanti makan," Shakti masih saja memeluk Shera.
"Kamu udah mandi?" Tanya Shakti karna merasa rambut Shera sedikit basah dan wangi.
"Udah, Mas mandi sana," jawab Shera membujuk Shakti.
"Mandiin," rengek Shakti.
"Mesum," Shera menampar tangan Shakti yang ada diperutnya.
"Sama istri sendiri ini, kamu juga suka kan Mas mesumin," ujar Shakti membuat Shera langsung menyubit perut Shakti sangat keras.
"Akhh! Sayang sakit!" Mata Shakti langsung melotot dan masih merasa sakit di perutnya yang masih dicubit.
"Makanya jangan suka mesum," ucap Shera menambah kekuatan untuk mencubit suaminya.
"Iya sayang ampun! Lepasin sakit!" Pinta Shakti memohon pada Shera.
Shera melepaskan cubitannya dan Shakti masih merasa linu pada perutnya.
"Sayang liat nih perut Mas merah," Shakti merengek sambil mengelus-elus perutnya yang tidak menggunakan baju.
"Mandi sekarang!" Perintah Shera dengan penuh ketegasan dan melotot, Shakti langsung berlari menuju kamar mandi.
Sambil menunggu Shakti, seperti biasa Shera akan memandikan Alen.
Shera sangat senang melihat tumbuh kembang Alen, kini Alen sudah pintar mengoceh.
"Apa sayang? Alen mau apa?" tanya Shera pada Alen yang terus mengoceh saat Shera sedang memakaikan baju untuk Alen.
Shera memoleskan bedak pada muka Alen dengan hati-hati lalu mengoleskan minyak wangi pada baju yang Alen gunakan.
"Selesai," Shera langsung menggendong Alen dan menciumnya, "Alen udah wangi, iya?" Alen tertawa kegelian karena Shera terus menciumnya.
Shakti keluar kamar mandi sudah menggunakan kaos dan celana pendek.
"Udah selesai Mas?" tanya Shera pada Shakti yang berjalan mendekatinya.
"Pa-pa-pa," Alen merentangkan tangannya minta digendong oleh ayahnya.
Shakti tersenyum melihat Alen yang memanggilnya dengan sebutan 'Papa', Shakti pun berlari kecil langsung menggendong Alen, "apa sayang?" Tanya Shakti terus menciumi Alen dan Alen tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shakti
Teen FictionFollow dulu hayu • • • Menjadi sahabat untuk Shakti sudah membuat kepala Shera pusing dengan sifat kekanakan milik Shakti. Bagaimana jika status itu berubah menjadi suami-istri? Hanya karna sebuah amanat yang mengharuskan mereka terikat janji pernik...