Budayakan vote AYO VOTE!!
Typo tandai.
Happy Reading!
Siang ini Shera akan bertemu dengan sahabatnya yaitu Kaia. Ia sangat merindukan sahabat yang satu ini karena ia sudah lama tidak bertemu dengannya.
Shera membuka ponselnya guna untuk menelepon suaminya.
"halo, Mas."
"halo, kenapa sayang?"
"Aku mau ketemu sama Kaia. Boleh kan?"
"Kalo mau ketemu sama Kaia ya silahkan, Mas ga akan larang."
"Iya Mas, makasih."
"Hati-hati dan jaga hati."
"iya."
Shera sudah siap menggunakan kemeja putih dan jins kulot berwarna biru, juga tak lupa menggunakan sepatu putih kesayangannya.
Lalu menggendong putrinya yang sudah di dandani agar terlihat cantik dan menggemaskan. Shera memesan taksi online untuk menuju cafe tempat ia janjian dengan Kaia.
Drtt Drtt
Hand phone Shera berdering menandakan ada panggilan masuk. Saat ia melihat itu adalah Kaia yang menelpon. Buru-buru ia menggeser tombol hijau.
"Kenapa Kai?"
"Lo dimana?"
"Dijalan, sabar kali Kai."
"Oh oke. Gue udah di cafe ya."
Tut
Kaia memutuskan panggilannya. Shera kembali menyimpan hand phonenya.
15 menit perjalanan Shera akhirnya sampau ditempat tujuan. Ia masuk ke dalam cafe dan melihat Kaia yang sedang menunggunya.
"Kai!" panggil Shera. Kaia menengok dan melihat shera.
"Shera gue kangen," Kaia langsung memeluk Shera dengan keadaan Shera yang sedang menggendong Alen.
"Alen, tente kangen," ujar Kaia langsung menggendong Alen.
Baru saja pindah gendongan, Alen sudah menangis sembari merentangkan tangannya kearah Shera.
"Uhh sayang, sini sama Bunda," Shera mengambil alih gendongan Alen kembali.
"Kok nangis sih Sher? Emangnya gue nyeremin?" tanya Kaia bingung.
"Gue juga ga tau. Makin Alen gede dia ga mau digendong sama orang lain. Kadang sama bapaknya juga nangis," jelas Shera sembari mengelap air mata putrinya.
Kaia hanya manggut-manggut paham.
"Lo kemana aja sih? Sumpah ya! Gue chat lo, ga dibales. Gue ke rumah lo, ga ada orang. Gue tanya Shakti, ga dibales. Lo itu kemana sih?" tanya Kaia panjang lebar minta penjelasan pada sahabatnya karena tiba-tiba menghilang tanpa kabar.
"Waktu itu gue ada masalah sama Mas Shakti," jawab Shera Tidak sepanjang pertanyaan Kaia.
"Masalah apaan? Cerita sama gue! Cepetan!" Kaia malah menagih cerita pada Shera.
"Panjang ceritanya," ujar Shera sembari membuka buku menu.
"Ceritain!" Kaia kembali menangih.
"Pesen dulu Kai, gue haus." Shera langsung mengangkat tangannya mengangkat.
"Saya pesan jus alpukat satu, air mineral satu. Lo apa Kai?" tanya Shera pada Kaia.
"Ice espresso aja," jawab Kaia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shakti
Teen FictionFollow dulu hayu • • • Menjadi sahabat untuk Shakti sudah membuat kepala Shera pusing dengan sifat kekanakan milik Shakti. Bagaimana jika status itu berubah menjadi suami-istri? Hanya karna sebuah amanat yang mengharuskan mereka terikat janji pernik...