Budayakan vote dan comment~
Typo tandai.
Happy Reading!
"bang Zafran," panggil Shera yang bergelayut di tangan Zafran.
"Kenapa?" tanya Zafran sembari mengelus rambut Shera dengan penuh kasih sayang, Shakti yang melihat keduanya hanya memutar matanya malas.
"anterin Shera beli kebutuhan bulanan yu bang," ajak Shera kepada Zafran, namun saat Zafran akan menjawab sudah kalah cepat oleh Shakti.
"Sama gue!"
"Gue ga mau sama lo, gue mau sama bang Zafran," ucap Shera ketus pada Shakti.
"Sama gue titik."
"Ngga!"
"Sama gue!"
"Ngga ih! Maksa banget jadi orang!" ujar Shera yang semakin ketus pada Shakti.
"Sama gue titik. Ga ada penolakan!" seru Shakti yang langsung ke kamarnya untuk mengambil kunci mobil dan dibalas oleh Zafran.
"Ya udah sana sama Shakti aja, abang juga masih mau istirahat."
"Yah abang, Shera kan maunya sama abang ga mau sama Shakti," ucap Shera dengan nada putus asa.
"Udah sana," titah Zafran dan shera hanya bisa mengangguk.
"Sher ayo!" ajak Shakti yang masih menggunakan trening panjangnya.
'Sama bang Tama aja kali ya? gue coba ajakin ah' pikir Shera yang akan mengajak Tama untuk ikut bersamanya.
"bang Tama," panggil Shera pada Tama yang masih terfokus pada hand phone nya karena Tama sedang main game.
"Ngga gue ga akan ikut, sana lo aja sama Shakti, gue lagi main," tolak Tama seakan akan paham bahwa Shera memanggilnya hanya untuk ikut bersamanya namun pandangannya tidak lepas dari game yang Tama mainkan di hand phone nya.
"Ya udah deh," ucap Shera langsung berjalan keluar rumah dan diikuti oleh Shakti.
"Sher ayo masuk!" titah Shakti pada Shera yang masih diam didepan gerbang rumahnya.
Shera tidak punya pilihan lain selain pergi bersama Shakti untuk membeli bahan masakan dan kebutuhan Shera lainnya, Shera lalu masuk ke dalam mobil milik Shakti.
Selama perjalanan menuju super market tidak ada yang membuka suara, keduanya masih betah dengan acara diam diaman.
Setelah sampai parkiran Shakti memutuskan untuk mengajak Shera berbicara terlebih dahulu.
"Sher," Shakti memanggil Shera namun Shera masih diam.
"Sher, lo masih marah sama gue?" tanya Shakti sedikit hati hati karena takut salah berkata yang akhirnya Shera semakin marah pada Shakti.
"Sher, gue tau lo marah sama gue, tapikan ini bukan pertama kalinya kita kaya tadi," ucap Shakti membuat Shera menghadapnya.
"Iya memang bukan pertama kalinya kita kaya tadi, tapi gue ga suka cara lo, lo pikir ga malu kaya gitu di depan bang Zafran?" balas Shera dengan sedikit emosi, memang ini bukan pertama kalinya mereka berciuman, Shera marah bukan karena itu first kiss nya, karena first kiss nya pun sudah diambil oleh Shakti saat shera kelulusan 4 tahun yang lalu, dan kadang jika Shakti sedang manja cara menghentikannya hanya dengan ciuman atau kecupan.
"Sher liat gue," ucap Shakti sembari memegang tekuk wajah Shera hingga Shera menatapnya.
Cup
Shakti mencium Shera kembali, namun Shera kali ini shera membalas ciuman Shakti.
"Gue tau gue salah, maafin gue ya?" ucap Shakti terdengar tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shakti
Fiksi RemajaFollow dulu hayu • • • Menjadi sahabat untuk Shakti sudah membuat kepala Shera pusing dengan sifat kekanakan milik Shakti. Bagaimana jika status itu berubah menjadi suami-istri? Hanya karna sebuah amanat yang mengharuskan mereka terikat janji pernik...