Budayakan vote AYO VOTE!!
Typo tandai.
Happy Reading!
Shera terbangun dari tidurnya, lalu mengecup bibir suaminya yang sudah menjadi kebiasaan setiap bangun tidur, segera ia membangunkan Shakti untuk shalat subuh.
"Mas, bangun." Shera mengguncangkan tubuh Shakti yang masih tertidur.
Cup.
Shera mencium dan melumat bibir Shakti dengan sangat kasar membuat siempunya terganggu.
"Eunghh," Shakti menggeliat saat akan terbangun.
"Bangun, sekalian mandi. Ini udah jam 5," ujar Shera sembari menarik tangan besar Shakti untuk ikut ke kamar mandi.
"Kamu mau kemana?" tanya Shakti saat Shera akan keluar.
"Mau mandi lah," jawab Shera.
Dengan cepat Shakti menarik tangan Shera, "bareng aja. Biar cepet, janji mandi aja ga yang lain."
"Ga mau ah! Mas suka boong, nanti makin lama bukan makin cepet," balas Shera dengan malas.
"Janji mandi aja sayang, yah?" Shakti meyakinkan Shera dan Shera hanya pasrah.
Mereka mandi bersama selama 15 menit, ingat hanya mandi tidak lebih. Lalu mereka berganti baju dan melaksanakan shalat subuh jamaah.
Selesai shalat, Shakti menemani Shera belanja ke pasar untuk membeli keperluan dapur yang sudah habis.
Shera langsung memasak untuknya dan suami yang setia menunggunya memasak.
"Mau sama apa makannya?" tanya Shera.
"Apa aja."
Mereka makan dengan hening dan khidmat dari awal hingga akhir. Lalu Shera membereskan semua piring kotor dan langsung mencucinya.
Selesai pekerjaan rumah, Shera beralih untuk mengurus suaminya yang akan berangkat bekerja. Mulai dari menyiapkan jas kerja, tas kerja, hingga memasangkan dasinya.
"Cepet Mas ganti baju," Shera memberikan kemeja dan celana yang sudah ia pilihkan.
Shera mengambil jas dan membantu Shakti memakai jas, dan yang terakhir dasi.
"Nunduk ih, suka ga sadar body," ujar Shera jengkel karena sulit memasangkan dasi pada kerah kemeja suaminya.
"Kamu aja yang pendek," balas Shakti meledek.
Shera mengencangkan dasi pada leher Shakti membuat Shakti langsung tercekik.
"Kamu mau bunuh Mas?" Shera hanya mengangkat bahunya acuh.
"Mas, nanti aku mau ke rumah Mama," ujar Shera.
"Sama siapa?" tanya Shakti memastikan Shera akan berangkat dengan siapa.
"Sendiri."
"Ganti baju sekarang," perintah Shakti membuat Shera bingung.
"Lho? Buat apa?"
"Ganti baju aja sekarang. Cepetan, Mas tunggu dibawah," Shera hanya menuruti suaminya.
Hanya butuh 10 menit Shera sudah mengganti baju dan sedikit ber make up.
"Kamu ngapain nyuruh aku ganti baju Mas?" tanya Shera.
"Kita kerumah Mama sekarang, mau bawa Alen pulang kan? Pulangnya kamu temenin Mas dikantor," jawab Shakti langsung menarik Shera keluar rumah.
Mereka menuju rumah orangtuanya Shakti untuk membawa putri kecil mereka pulang. Hanya sebentar mereka disana dan menjelaskan bahwa mereka tidak jadi untuk bercerai. Lalu meminta maaf karena baru bisa menjemput putrinya karena Shera sedang terus-terusan sakit perut karena haid.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shakti
Teen FictionFollow dulu hayu • • • Menjadi sahabat untuk Shakti sudah membuat kepala Shera pusing dengan sifat kekanakan milik Shakti. Bagaimana jika status itu berubah menjadi suami-istri? Hanya karna sebuah amanat yang mengharuskan mereka terikat janji pernik...