terimakasih yang sudah vote, kalian baik sekalii
yg komen juga makasih ya karena udh ngasih tau mana yg bner dan mna yg salah
happy reading guys!!
Sudah semingguan Shera dirawat dirumah sakit, akhirnya Shera sudah diperbolehkan pulang oleh dokter.
Shakti langsung membawa tas keperluan Shera selama dirumah sakit lalu menggendong putrinya.
"Yu," Shakti langsung menggandeng tangan kiri Shera dan berjalan keluar rumah sakit.
Selama perjalanan pulang, Shera hanya diam sambil mengelus perutnya yang semakin membesar.
"Shh awh," ringis Shera merasakan tendangan kecil dari dalam perutnya.
"Kenapa?" tanya Shakti khawatir langsung mengelus perut Shera sambil menyetir.
"Dede nya nendang Mas," jawab Shera tersenyum dan Shakti pun ikut tersenyum mendengar perkembangan calon buah hatinya.
"Udah abis belum Kak?" tanya Shera pada putrinya yang sedang memakan jeruk dijok belakang.
"Bis," jawab Alen kembali mengulurkan tangannya meminta lagi.
"Udah ya?"
"Enggaa," protes Alen karena Shera tidak kunjung memberinya jeruk lagi.
"Udah, Kakak udah makan banyak," balas Shera sembari menatap putrinya kebelakang.
"Enggaaa!" tangan Alen terus terulur meminta jeruk pada ibunya.
Alen pun turun dari jok lalu bertumpu pada jok depan berusaha mengambil jeruknya.
"Kak, nanti jatuh," Shera memegang lengan kecil putrinya lalu membawanya pada pangkuannya.
"Kakak mau lagi?" Alen langsung mengangguk semangat dan Shera mulai mengupas jeruknya kembali dan mengeluarkan bijinya, "nih."
Alen memakannya sedang semangat dan senang, ia terus menyedot sari dari bulir jeruknya.
"Mas berenti," titah Shera, Shakti langsung meminggirkan mobilnya karena permintaan Shera.
"Kenapa lagi? Kamu mau apa?" tanya Shakti melihat sekeliling tempatnya berhenti.
"Itu ada tukang sate, aku mau. Beli sana," titah Shera yang melihat penjual sate keliling yang membawa dagangannya diatas kepala.
"Nanti beli di online aja ya? Mas beliin yang lebih mahal," bujuk Shakti tidak ingin keluar dari mobil, karena cuaca hari ini sedang sangat terik.
"Kok nawar sih, orang aku maunya sate itu. Buruan beli nanti keburu pergi yang jualnya," paksa Shera akhirnya Shakti mengambil hand phone nya untuk menelepon seseorang.
"Belikan sate yang ada di sebelah mobil saya. Seratus tusuk, lengkap dengan lontongnya," titah Shakti pada orang yang dulu pernah ia pekerjakan sebagai orang yang mecari tahu siapa dalang penabrakan Shera. Dan kini menjadi bodyguard nya.
Sampai dirumah Shera langsung masuk dan merebahkan dirinya disofa ruang tengah.
"Suruh yang lain kesini Mas. Mumpung minggu, kita makan-makan," titah Shera, Shakti langsung menelepon temannya untuk datang kerumah.
Shera tak sengaja melihat halaman belakangnya melalui jendela sebelah dapur, saat ia melihat betapa senangnya Shera melihat kolam renang permintaannya sudah siap pakai.
Buru-buru Shera mencari suaminya, Shera melihat Shakti hendak menuju dapur dan Shera langsung memeluk erat suaminya.
"Kamu kenapa?" tanya Shakti panik tiba-tiba Shera memeluknya dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shakti
Teen FictionFollow dulu hayu • • • Menjadi sahabat untuk Shakti sudah membuat kepala Shera pusing dengan sifat kekanakan milik Shakti. Bagaimana jika status itu berubah menjadi suami-istri? Hanya karna sebuah amanat yang mengharuskan mereka terikat janji pernik...