17 | Paksaan

41 8 1
                                    

*Pukul 10.30

"Oke kalo gitu kita berangkat." Sahut Namjun sembari siap-siap, begitu juga dengan Jhup.

"Ne.. chagi sama Koi ya disini.., jangan lupa telfon manajer kalo belum pulang, buat ngasih makan sherry." Sahut Jhup.

"Ahh.. ne... chagiya... hati-hati dijalan." Sahut Kay sambil melambaikan tangan pada Jhup yang sudah diambang pintu dengan Namjun.

"Nee.." Jhup tersenyum dengan khasnya.

"By.. berangkat dulu ya, jaga diri.. kalo udah pulang nanti telpon aku ya by.." Sahut Namjun.

"Iyaa.. iyaa..." Ucap Koi, Namjun membalasnya dengan senyuman. Akhirnya Jhup dan Namjun pun berangkat.
.
.
"Jadi Koi, Hina bener-bener ninggalin gitu aja?" Tanya Kay membuka perbincangan.

"Iya tuh, buktinya dia gak ada usaha bangunin aku gitu, semacamnya." Koi manyun-manyun bete.

"Ah.. iya juga, bahkan dia gak ninggalin pesan gitu? Atau kakao??" Kay heran.

"Enggak tuh cuma ada misscall Namjun 20 kali." Jelas Koi yang masih bete.

"Ommo..." Kay tak menyangka.

"Lebih buruk lagi, dia ngasih aku ini ke kue yang aku makan." Lanjut Koi sambil memperlihatkan pil.

"Hah? Apaan ini?" Kay mengambil pil itu dari tangan Koi.

"Ini obat tidur eonni, yang ngebuat aku berakhir disini." Jelas Koi mendalam.

"Wahhh bener-bener ya itu.." Sahut Kay sambil mengembalikan pilnya. Koi mengangguk.

"Mana aku juga harus selesaiin tugas akhir, tapi malah ketunda kayak gini." Sahut Koi sedih.

"Ohhh jadi kemarin kalian rencananya mau ngerjain bareng gitu?" Tanya Kay.

"Iya, terus yang bikin aku gak nyaman ya eonni, dia tuh sering nanyain Namjun Namjun Namjun lagi. Dikit-dikit Namjun hih, kesel. Dan sampe akhirnya dia ngeluarin kue." Jelas Koi kesal.

"Ommo.."Kay kaget.

"Kalo eonni dulu gimana?" Tanya Koi.

"Hmm.. aku gak tau keseluruhan tentang dia sih, kan kita gak kenal. Paling suka dapet telpon tiba-tiba tapi gak kenal, dan puncaknya itu pas dibawa kabur." Jelas Kay sambil mengingat.

"Ahhh.. yang aku ikut ngejar eonni itu ya.." Tebak Koi.

"Ehehe iya." Sahut Kay.

"Ohh iya itukan udah lama, tapi kata eonni waktu itu Tae samchon masih keliatan gimana... gitu." Jelas Koi.

"Hmmmm...." Kay terdiam.

*Sementara di BigHit.

Bangtan sudah memulai latihannya, dan berjalan dengan lancar.

"Wohhhhh." Sorak Seokjin yang lelah namun mantap.

"Nahh nanti kayak gitu aja koreonya, udah kompak semua." Sahut Jhup.

"Oh iya!" Sahut Namjun tiba-tiba.

"Ya, kenapa hyung?" Tanya Jimin, dan Namjun langsung jadi pusat perhatian.

"Gue belum mandi..." Sahut Namjun pelan sambil menutup wajahnya.

"Ya.. ya..." Sahut yang lainnya bergantian.

"Hyung udah keringetan loh, mana gak bawa baju ganti, pake baju ini lagi dong??" Tanya Jungkook.

"Ahhh gue pake jaket gue aja tuhhh." Jawab Namjun dan mengarahkan dagunya ke jaketnya.

Someday (Before We Meet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang