12 | Listen

39 8 1
                                    

"Lepas." Sahut Koi dingin, ia berusaha melepas genggaman erat Suga.

"Mian.." Genggaman pun terlepas begitu saja.

"Apa maksudnya hyung ngelakuin itu??" Namjun yang mulai emosi dengan kelakuan Suga.

"Gue cuma mau nolongin do-" Omongan Suga terpotong.

"Apapun itu alasannya, jelas gak bener kalo hyung genggam tangan pacar orang gitu aja, apa gak ada cara lain hah??!" Emosi Namjun meledak begitu saja.

"Namjun...." Sahut Koi pelan lalu memegang lengan Namjun, ia ingin menenangkan Namjun yang sedang terbawa emosi.

"Dia genggam tanganmu seenaknya by.. Gimana aku gak terima." Sahut Namjun lembut.

"Gue punya alasan!" Suga akhirnya angkat bicara ditambah kesal karena omongannya terpotong tadi.

"Gue mau nolongin Koi dari skenario palsu sasaeng fans apa itu salah??" Lanjut Suga sambil menatap Namjun tiis.

"Cara lu yang salah hyung!" Namjun tetap tak terima.

"Dari sekian banyak cara nyelametin, kenapa lu pilih cara genggam tangan cewek yang udah jelas pacar temen lu ketimbang nelfon dan suruh dia pulang." Lanjut Namjun. Suga akhirnya terdiam.

"Gue pulang." Ucap Suga pelan, dan langsung pergi begitu saja dengan meninggalkan suasana tak mengenakkan.

"Maafin aku jun.. aku gak sempet ngelepasin genggaman Suga.. soalnya itu kenceng banget..." Sahut Koi menyesal.

"Hey.. hey.. look at me by.." Namjun mengarahkan wajah Koi ke hadapannya dengan kedua tangannya. Koi sudah terlihat akan menangis.

"It's not your fault by... Semuanya adalah atas kemauan Suga.. Kalo Suga gak ada niat 'sesuatu' pasti dia lebih milih mengarahkan keluar atau seperti tadi kata aku, nelfon... so.. don't be sad by.. mulai sekarang aku bakal berusaha lebih ngejaga kamu.." Jelas Namjun Lembut dengan tatapan penuh perhatian. Setelah itu Namjun memeluk Koi di dekapannya.

"Thanks.." Ucap Koi saat sudah di dekapan Namjun.

Dari dalam mall, Hina melihat dari kejauhan apa yang sudah terjadi.

"Cih, apa apaan ini??" Gumam Hina lalu segera meninggalkan mall tetapi melewati pintu yang berbeda.

Koi dan Namjun akhirnya pergi dengan mobilnya.

"Aku gak mau persahabatan kalian hancur gara-gara aku..." Sahut Koi masih merasa bersalah.

"Shhh... don't worry baby.." Sahut Namjun lalu melepaskan seatbeltnya dan mendekatkan dirinya pada Koi sembari mengelus rambutnya.

"Itu urusan perasaan by.. Kamu gak salah kok, arachi??" Namjun memegang pipi Koi dan memandanginya penuh keyakinan.

"Hmmm." Koi mengangguk lemas.

"Sekarang senyum." Sahut Namjun dengan senyumannya. Senyuman perlahan terukir di mulut Koi.

"Aduhhh dadaku sakitt ohh tidakk..." Namjun dengan penuh dramatis sambil memegangi dada kirinya.

"Eh eh kenapa Namjun???" Koi mulai panik dan menggoyangkan bahu Namjun khawatir.

"Kayaknya aku kena serangan by.." Namjun masih terlihat kesakitan.

"Serangan apa???" Koi panik dan siap-siap membuka tasnya untuk mengambil handphonennya.

"Serangan senyuman manis pacarku.. mwahh.." Sahut Namjun yang ditutup dengan flying kiss.

"Kim Namjun!" Koi melemparkan tasnya ke muka Namjun lalu memukulinya.

"Ya ya ya ampun ampun.." Namjun merasa sakit akan pukulannya tapi juga merasa bahagia.

Someday (Before We Meet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang