22 | Our Story Pt. 1

20 6 0
                                    

"Cemilan hyung cemilan.." Pinta Jimin sambil menepuk-nepuk kaki Seokjin yang ada di sebelahnya.

"Hih bukannya tuh di depan ada chiki??" Seokjin kesal.

"Yah kan abis hyung." Jelas Jimin. Seokjin menghela napas lalu beranjak mengambilkan chiki, kemudian kembali lagi.

"Nih" Seokjin menaruh chikinya di atas meja.

"Loh kok yang ini hyung??" Jimin memandang chiki itu dengan penuh kekecewaan.

"Lahhh terus yang manaaa.. Jimiiinnnn???" Seokjin mulai kesal.

"Itu yang warna ijo." Jelas Jimin.

"Ini kan ijoooo.." Seokjin tak paham lagi.

"Ihh hyung, ini ada kuningnya.." Sahut Jimin sambil menunjuk garis kuning yang ada di kemasan depan chikinya.

"Hih, cuma segaris juga." Seokjin sudah di selimuti oleh kekesalan.

"Tapi kan beda hyung, tuker dong.." Pinta Jimin, Seokjin menghela napas panjang-panjang untuk menghadapi sikap adiknya yang satu ini.

"Iya iya gue ambilin!" Ucap Seokjin kesal, lalu langsung beranjak dan mengambilkan chiki yang satunya, kemudian kembali lagi.

"Nih!"

"Yeaaayyyy nah ini baruu.." Ucap Jimin sambil menerima chikinya lalu membukanya.

"Yaudah lanjut Jhup.." Ucap Seokjin sembari duduk.

"Ahh neee..." Sahut Jhup. Yang lainnya langsung memperhatikan, terutama Jimin dengan tatapan seriusnya.

"Oke.. jadi gue itu ketemunya dijalan." Jhup memulai ceritanya.

"Dijalan hyung??!" Jimin kaget.

"Iya hebatkan." Jhup bangga.

"Ya tapi lu kan sempet ketemu juga sebelumnya." Jelas Namjun.

"Ahhhh iya iya." Seokjin setuju.

"Hehe iya sih.., tapi ini beda kayak awal dari semuanya gitu." Jelas Jhup.

.
.
.

Di ruang latihan BigHit tercinta, jam 4 sore, bangtan sedang istirahat. Mereka duduk berpencar, namun ada juga beberapa yang masih berusaha menghafalkan koreografi.

"Taehyung-ah, lu masih murung aja? Padahal udah 2 minggu." Ucap Jhup sembari menghampiri Tae yang sedang murung.

"Jinnnnjja! Padahal udah gue hibur terus pake jokes gue." Jelas Seokjin sudah lelah.

"Jokes lu malah bikin dia tambah murung hyung." Semprot Suga.

"Ehhh jokes gue yang terbaik, bahkan yang lain juga ketawa parah." Seokjin tak mau kalah.

"Emang hyung cerita kesiapa?" Tanya Suga.

"Bapak-bapak komplek." Jelas Seokjin polos, Suga hanya geleng-geleng.

"Yaudah deh hyung, biar lu seneng, gue rela kalah pas mabar deh hyung." Jungkook berempati.

"Udah udah gue gapapa.. gue cuma butuh waktu aja, semoga gue bisa.." Tae akhirnya angkat bicara.

"Hmmm.. bener juga sih, tapi dianya gimana?" Tanya Jhup.

"Pasti kecewa berat sih." Celetuk Suga. Sementara yang lainnya terdiam sembari menyetujui dalam diam.

"Udah hyung gak usah dibahas." Tae memalingkan pandangannya ke layar handphonennya.

"Ahhh yaudah kalo gitu, gue beliin minum ya." Jhup beranjak.

Someday (Before We Meet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang