16 | Pergi Sana!

39 8 1
                                    

"Tolong strawberry cake sama yang tiramisunya satu ya."

"Ahh baiklah, strawberry dan tiramisu.. ada tambahan lain?"

"Tidak.."

"Oke semuanya jadi 30.000 won."

"Baiklah.."

"Mohon tunggu sebentar ya.."

.
.

"Oke aku dah dapet kuenya.., mmm.. bentar coba aku cek takutnya ketinggalan." (mulai mengecek sling bagnya.)

"Ahh oke ada, yahh bawa aja dua rasa buat jaga-jaga, tinggal cari tempat aman.." (mulai berjalan)

"Ahh bagus kayaknya di taman ini boleh juga." (menghampiri tempat duduk, lalu membuka kue)

"Oke, untung obat tidur ini ada rasanya, semoga rasanya cocok sama kuenya." (menaburkan obat tidur di atas kuenya, setelah itu menutup kotaknya kembali serapi mungkin.)

"Sip, semoga rencana berhasil, dan Koi gak tau."

.
.
.

"Maksudmu apa ini?? Kok ada obat tidur?? Kamu susah tidur??" Tanya Prof. Kim yang sedang menggeledah sling bag Hina. Sementara Hina masih tak berani mengangkat wajahnya.

"Atau apa? Kamu meracuni temanmu??" Lanjut Prof. Kim semakin tegas. Namun Hina masih tak sanggup menjawab.

"Baiklah, mungkin pindah jurusan tak cukup untuk mu." Sahut Prof. Kim lalu duduk dan mencari beberapa dokumen di mejanya.

"Ssaem..." Sahut Hina terbata sambil menahan tangis.

"Apa?"

"To-tolong... jangan keluarkan aku dari sini.." Hina memohon.

"Tapi ulah mu itu sudah keterlaluan, bahkan bisa-bisa berita ini menyebar luas keseluruh penjuru dunia, karna kamu tau sendiri, sama siapa kamu mencari masalah." Sahut Prof. Kim sambil memisahkan beberapa dokumen. Sementara Hina terlihat sudah menyerah.

"Oke, besok bawa orang tuamu kesini, biar kita selesaikan masalahnya bersama-sama." Lanjut Prof. Kim.

.
.
.

"Ahhh terima kasihh hyung ku yang baik hati dan tidak sombong." Jimin beranjak, setelah duduk lama dapat pijatan gratis.

"Ahhhh iya kaki gue juga udah lumayan." Sahut Seokjin.

"Terus sekarang hyung mau ngapain lagi??" Tanya Jungkook basa basi. Sementara Namjun sibuk mengecek handphonennya.

"Kayaknya gue harus pergi dulu." Sahut Namjun.

"Ehh mau kemana udah malem gini.., anak baik malem-malemnya di rumah aja." Seokjin menasihati ala ibu-ibu.

"Hyung... Koi dari tadi terakhir telpon belum ngabarin.. gue takut ada apa-apa." Sahut Namjun khawatir.

"Lagi nugas kali... atau ada temennya.., udah gosah diganggu, nanti dia marah, ehh kalian cekcok lagi." Saran Seokjin yang sudah tau kelakuan Namjun dan Koi.

"Ya hyung~ tapi terakhir tadi kan temennya itu udah pulang, yang tadi gue sama Suga hyung urusinn.." Jelas Namjun yang masih khawatir.

Someday (Before We Meet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang