11 | 2 + 1

50 8 5
                                    

Hari ini Koi ada kelas pagi jam 8. Koi diantar Namjun untuk ke kampus.

"Have you eaten by?" Tanya Namjun sambil menyetir.

"Yes." Jawab Koi singkat.

"Tugas gak ada yang ketinggalan by?"

"Enggak kok..."

"Ah.. nice to hear that.. Takutnya kayak waktu itu lagi, malah minta dianterin Suga hyung gara-gara aku nya sibuk." Jelas Namjun.

"Tapi kan hari ini gak akan sibuk." Sahut Koi.

"Ahhh iya hehe.." Ucap Namjun. Tak lama kemudian mereka sampai di depan kampus.

"Okay kita sampe..." Namjun selesai memarkirkan mobilnya. Sementara Koi melepaskan sabuk pengamannya.

"Have a nice day by~" Namjun mengelus rambut Koi.

"I will." Koi memberi senyuman terbaiknya, lalu ia menyiapkan tasnya.

"Ehhh jendela pintu kamu kebuka tuh.." Namjun bersiasat sambil menunjuk jendela di sebelah Koi.

"Hah? Mana? Perasaan gak aku buka deh." Koi melirik jendela pintunya dan dengan cepat Namjun mencium pipi Koi.

"Ihhh apaan sihhh." Koi manyun imut.

"Biar semangat by.." Namjun tersenyum dengan dimplenya.

"Udah ah bye!" Koi buru-buru buka pintu dan langsung keluar demi keselamatan jantungnya.

"Pulangnya aku jemput ya! Take care baby.." Kepala Namjun nyembul dari jendela.

"Mmm.. iya iya." Koi berusaha menahan imagenya. Setelah itu Namjun mengklakson tanda pamit lalu pergi. Koi pun segera memasuki gerbang kampus. Belum jauh dari gerbang tiba-tiba ada yang memanggil Koi dari belakang.

"Koi!"

"Oh? Hina-ya!" Koi berbalik lalu menunggu Hina yang sedang menghampiri Koi.

"Dianterin 'dia' lagi?" Tanya Hina dengan nada yang tak biasa.

"Emangnya kenapa?" Tanya Koi yang merasa terganggu dengan cara bicara Hina.

"Engga... Eh aku bawa cushion yang waktu itu aku bilang loh!" Hina memegangi tasnya.

"Mana mana." Koi antusias.

"In-" Omongan Hina terhenti saat mendengar notifikasi dari handphonenya.

"Kenapa?" Koi heran. Tapi Hina tak menjawabnya, ia juga langsung mengecek pesan yang masuk. Koi diam-diam mengintip handphone Hina yang sedang dipandangnya dalam diam.

"Dear, ram-" Koi membaca pesannya dalam hati. Namun Hina cepat sadar saat Koi memandangi layar handphonenya dan segera mematikannya.

"A-ahh bukan apa-apa, yuk kita ke kelas, gak sabar buat unboxing disana!" Hina memegang tangan Koi dengan semangat.

"Yuu.." Sahut Koi. Mereka langsung menuju kelas. Sampai di kelas mereka langsung menuju bangku masing-masing, lalu Koi menghampiri bangku Hina untuk melihat cushion yang ia bawa.

"Nihhh cushion nya." Hina mengeluarkan cushion mahalnya dari tas.

"Woaaaa..." Koi mengambil cushion tersebut dan langsung memandanginya.

"Bentar ya." Sahut Hina, ia langsung duduk lalu menyalakan handphonenya untuk melihat pesan tadi.

"Dari siapa sih ini..." Gumam Hina.

===============
From: giyoon3993
To: ramy137836

Dear ramy, saya kira anda sudah menyerah, tapi jika anda terus begini maka TAU SENDIRI AKIBATNYA!
===============

Someday (Before We Meet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang