*Pukul 05.10
Kay terbangun. Ia melirik ke kanan dan ke kiri.
"Pagi eonni.." Koi menghampiri. Kay pun bangkit.
"Koi..." Kay memegang kedua pundak Koi.
"Hm?"
"KAMU MARRIED SAMA NAMJOON!!" Seru Kay antusias.
"AAMIIINNNNN." Koi berekspetasi bahagia.
"Bener-bener nyata! Rasanya kita beneran interaksi disana." Jelas Kay tetap antusias.
"Ohhh tadi eonni mimpi semua itu kah??" Tanya Koi penasaran. Kay mengangguk matanya berbinar meski baru bangun tidur.
"Woaaaaaa." Koi ikut senang.
"Yaudah, sekarang eonni ada matkul jam berapa?" Tanya Koi.
"Hmm jam 9 sih Koi, kamu berapa?" Tanya Kay balik.
"Wahhh sama, yaudah nanti bareng-bareng berangkatnya ya, diluar juga udah turun salju, jangan lupa pake jaket tebelnya!" Koi beranjak lalu meninggalkan tempat. Sementara Kay mengangguk, kemudian beranjak dari tempat tidur dan menuju jendela. Ia membuka jendelanya dan benar, salju sudah turun.
"Semuanya tampak nyata." Batin Kay sambil memandang luar dari jendela. Setelah itu ia langsung memulai kegiatan paginya.
.
.
.*Pukul 12.00
Kay sedang duduk di taman kampus menunggu Koi. Tak lama kemudian, Kay melihat Koi dari jauh dan melambaikan tangannya, sepertinya Koi bersama temannya.
"Eonnii~" Koi menghampiri.
"Kenalin ini temen aku eonni, namanya Hani." Tambah Koi.
"Annyeonghaseyo." Sahut Hani seraya menundukkan kepala.
"Ahh annyeonghaseyo ~ kamu bisa panggil aku Kay." Jelas Kay. Hani tersenyum mengangguk. Kemudian mereka bertiga segera duduk.
"Dingin banget hari ini.." Ucap Koi.
"Beneran.. mana bawaan juga banyak nihh." Sahut Kay.
"Ohhh ya eonni, coba ceritain mimpi yang tadi malem itu!" Koi antusias.
"Ohhh iya-iya jadi ceritanya.." Kay memulai menceritakan semuanya dengan detail, sampai Koi benar-benar masuk kedalam cerita itu.
.
.Sekitar 15 menit, Kay menyelesaikan ceritanya.
"Dann bangun deh, nyebelin banget bagian ramenya bangun gitu aja." Final Kay.
"Woaaa.." Koi hanya bisa tercengang.
"Jangan kebanyakan halu kalian." Tiba-tiba Hani bersuara. Perkataan nya itu menarik perhatian Kay dan Koi.
"Ya kalo mau halu jangan dalem-dalem kayak gitu lah." Tambah Hani lalu beranjak.
"Aku duluan ya, annyeong." Kemudian ia langsung pergi begitu saja. Sementara Kay dan Koi memandang kepergian Hani dari belakang. Satu kata 'speechless', padahal yang diceritain Kay kan mimpinya tadi malam.
"Aku gak tau kalo dia kayak gitu.." Ucap Koi.
"A-ahh yaudah gapapa." Sahut Kay.
"Maafin ya eonni. Aku yang minta cerita." Koi memainkan salju yang ada di kursi.
"Iya-iya gapapa kok, santai aja." Kay dengan senyum ragunya.
*bep.. bep...
Handphone Kay berbunyi, sepertinya itu alarm. Ia langsung mengecek handphonenya.
"Ohh iya aku harus ngembaliin buku ke perpus." Kay terkejut sehabis mengecek handphonenya.
"Oh ya? Yaudah kalo gitu sampe jumpa dirumah nanti eonni~ habis ini aku juga ada jadwal lain." Jelas Koi.
"Ne~ sampe jumpa nanti... annyeong~" Kay beranjak, membawa buku-bukunya dan langsung meninggalkan tempat.
.
."Benerann dingin bangetttt." Kay berjalan sambil menunduk untuk menghangatkan lehernya. Ia berjalan sangat cepat karena cuaca sangat dingin.
*brukk...
Kay terjatuh, rasanya ia sudah menabrak seseorang. 3 Bukunya juga terjatuh.
"Ahhh mian mian~ Sini biar aku bantu." Terdengar suara laki-laki, dan Kay mendapati sosok laki-laki didepannya yang sedang membantu mengambilkan bukunya.
"Ini.. maaf, cuaca hari ini terlalu dingin, jadi aku susah memperhatikan jalan." Laki-laki itu membantu merapikan buku yang dipegang Kay. Kay tetap menatapnya. Tiba-tiba saja angin menghembus, melepaskan hoodie dari kepala Kay dan laki-laki itu. Keduanya saling memandang. Rasanya mereka saling mengingat.
"Apakah, kita pernah bertemu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday (Before We Meet)
Fanfiction[COMPLETED] =Kay= "Miaann... Miannn... aku tau aku yang salah, tapii tolongg percaya aku bakal perbaikin semuanya." "Engga.. masalahnya udah berapa kali hm? Berapa kali.., aku udah sabar berharap kalo Oppa gak akan kayak gitu lagi.." "Aku mohonn...