06 | E-mail

44 9 1
                                    

*Keesokkan harinya

Tepat di gedung BigHit BTS sedang berkumpul, tapi hari ini tanpa Jhup, ya.. tau lah ya alasannya kenapa..

"Huaaahhhhhhhhh." Jimin merebahkan dirinya di sofa setelah memasuki ruangan. Disambung dengan yang lainnya memasuki ruangan.

"Ahhhh hari ini tanpa Jhup... gak ada yang receh.." Ucap Seokjin

"Iya tapi yang suka dad jokes still here." Celetuk Suga yang mencoba untuk tidur.

"Ahhh luu jadi ingetin gue punya tebak tebakan baru nihh.." Seokjin semangat, yang lainnya langsung memasang wajah khawatir dan malas karena akan mendengar candaan garing seorang Seokjin.

"I've bad feeling about this." Namjun langsung pasrah.

"Hyunggg......" Jungkook yang coba mengecam Suga disebelahnya, tetapi dengan cara halus karena takut disemprot sembari sedikit melotot.

"Apa lu liat-liat gue kek gitu??" Semprot Suga membuat Jungkook tak berani melihatnya.

"Enggak hyung gue tadi ada debu masuk ke mata jadi melotot." Jungkook nyengir-nyengir sambil buru-buru ngucek sebelah matanya. Suga langsung berbalik.

"Oke-oke jadi dengerin ya." Seokjin bersiap-siap. Yang lainnya ngikut aja sebagai formalitas, sebagian juga sudah merasa malas.

"Gimana caranya lu dapetin tupai biar tupainya suka sama lu?" Seokjin memulai dad jokes nya. Yang lainnya pada pura-pura mikir, padahal sudah pada mumet.

"Ayoo ayoo jawab, kalo kalian jawab nanti dapet satu kebaikan." Seokjin menyemangati, tapi hal itu tidak akan berpengaruh pada yang lain.

"Ahhh udah dehh nyerahh.." Ucap Jimin.

"Iya deh nyerah nyerah." Sambung Tae.

"Jawabannyaaa...... Bertingkahlah seperti kacang! AHAHAHAHAHA." Seokjin ketawa parah.

"Aaa... Aha-ha-ha-ha." Serentak yang lainnya, dengan ketawa yang sangat formalitas.

"Udah udah ahh gue pengen mesen makan." Ucap Namjun untuk mengalihkan topik.

"Gue lagi ingin susu pisang hyung, pesenin yak!" Jungkook semangat.

"Yang bayarnya.... Jimin hyunggg terlope lope." Jungkook membuat love sign.

"Lah kok gue? Gue aja dibayarin Suga hyung." Jimin tak terima.

"Lahh hyung tumben traktirin.. gue juga mau dong..." Jungkook puppy eyes.

"Ini karena Jimin udah ngebantu gue cariin barang berharga gue." Jelas Suga.

"Ehh taunya dia minta bayaran, yaudah gue bilang traktir makan siang." Lanjut Suga. Jimin nyengir-nyengir. Jungkook cuma bengong aja.

"Udah nihh gue pesenin yak." Ucap Namjun.

"Ne...." Jawab semuanya serentak, dilanjut dengan leyeh-leyeh berjamaah.

.
.
.
.

"Hyung nonton apa tuh?" Jungkook kepo dengan keseriusan Seokjin yang lagi nonton di handphonenya.

"Ini.. mmm... drama ajab (azab)." Jelas Seokjin tanpa mengalihkan pandangannya.

"Lah drama apaan tuh?" Jungkook kepo.

"Drama kesukaan gue, biar tobat." Seokjin dengan kelokalannya.

"Ohhh drama pelajaran hidup ya hyung, mau nonton dong..." Jungkook polos.

"Sini-sini, lagi rame-ramenya ini.. jangan ketinggalan.." Seokjin memberi tempat untuk Jungkook. Jungkook pun langsung duduk disebelahnya.

*Sementara Tae

"Jim mabar kuy." Ucap Tae saat menghampiri Jimin.

"Kuy, main balap mbilll." Jimin baby mochi.

"Yaelahh kuyyy..." Tae langsung duduk disebelah Jimin.

"Ah hyung apaan ini mah drama kekejaman seorang anak, aku masih kecil hyung gak boleh nonton yang gitu." Jungkook golden maknae.

"Yaelah kook padahal ini mau ketauan tuhh si anaknya jual tanah ibunya diem-diem." Seokjin semangat sambil nunjuk layar handphonenya.

"Mana mana." Jungkook kembali lagi keposisi menontonnya.

.
.
.

"Makanan datang guysss..." Namjun masuk sambil membawa 2 kresek makanan. Yang tadinya duduk terpecah akhirnya pada berkumpul kayak mau dibagi sembako.

"Baris baris..." Perintah Namjun, kayaknya emang mau dibagi sembako.

"Hyungg kita kek anak bebek aja." Protes Jimin dari barisan belakang.

"Mana gue kecil, dibelakang pula." Lanjut Jimin.

"ekHEM." Celetuk Suga yang ternyata ada dibarisan paling akhir yaitu dibelakang Jimin.

"Eh... punten hyung." Jimin memberikan senyuman terbaiknya.

"Gue mau hitung makanannya gitu jim... siapa tau kurang kayak kejadian waktu itu.. terus sekalian giliran ngambilnya biar gak kayak waktu itu ancur gara-gara rusuh." Jelas Namjun dari depan.

"Ohhh oke oke." Ucap Jimin. Namjun pun mulai menghitung.

"1... 2.. 3.... 4.... 5... 6..., oke.. makanannya.. 1.. 2... 3... 4... 5.. 6... 7...?" Hitung Namjun.

"Kayaknya gue kelebihan mesen deh.." Sahut Namjun.

"Yah ini mah bukan salah restorannya, salah jari hyungnya aja." Ucap Jungkook yang ada dipaling depan.

"Jinjja?? Yaudah buat gue aja." Ucap Seokjin dari barisan tengah.

"Ya hyung, gue juga mau dong." Jimin tak terima.

"Udah udah udah mending kalian bagi dua aja." Namjun leader. Namjun langsung membagikan makanannya. Dan setelah itu langsung duduk melingkar, lalu mengeluarkan beberapa extra side dish.

"Asikkk selamat makan..." Ucap Jimin.

"Kita jarang-jarang ya makan lesehan gini." Ucap Jungkook.

"Iya ini karena lagi gak ada meja aja diruangan ini, mejanya lagi pada dipake ntah buat apa." Jelas Namjun sambil sibuk mengunyah.

Handphone Namjun pun berdering ada notif masuk. Namjun langsung membukanya, ternyata ada e-mail tak dikenal.

========
From: ramy137836
To: Namjun

Apakah kau masih mau mencintai perempuan itu? :((

========

Namjun yang membacanya sangat kaget, siapa ini? Apa yang dia maksud?

Someday (Before We Meet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang