33 (END)

7.2K 265 6
                                    

Double update nih..
Jangan lupa tinggalkan bintang

.
.
.
.
.

Keesokan sore nya, Adam yang sudah siap melaksanakan perencanaan begitu dengan Hawa dan Rizwal yang menjalankan setiap intruksi dari nya. Adam sempat berbincang bincang mengenai perencanaan itu dengan Heri lewat telfon. Perencanaan sudah di persiapkan sedemikian rupa. Adam juga tidak lupa dengan persiapan penampilan nya. Ia harus tampak menawan saat dilihat istri tercinta nya nanti.

"Gimana?, jadi gue harus apa dulu nih? " Tanya Rizwal.

"Buat lo, nanti malem kumpulin orang orang saat nyambut Ocha dateng, oke? " Instruksi pertama dari Adam.

"Hah?, jadinya malem? " Tanya balik Rizwal, Hawa ikut menatap Adam mempertanyakan hal sama.

"Iyah, biar suasana nya makin romantis gitu.. Hehe" Jawab Adam di akhiri dengan terkekeh.

Mereka pun hanya mengiyakan apa keinginan nya.

****

Waktu sudah menunjukkan malam. Waktu isya pun sudah lewat. Jujur saja, semenjak pindah ke Medan, Ocha belum punya niat untuk melanjutkan kuliah. Dan alasan karna nya belum di tentukan.

Dan biasanya jika ia masih kuliah di Bandung, setiap malam selalu memberes bereskan buku buku pelajaran nya. Karna sekarang tidak, ia hanya bisa membaca ulang buku buku pelajaran nya yang terakhir ia pelajari di kampus saat di Bandung.

"Cha"

"Iyah Nek? "

Nenek kemudian duduk di samping Ocha.

"Nenek mau minta bantuan boleh? " Tanya Nenek.

"Boleh dong, Nek. Memang nya minta bantuan apa? " Tanya Ocha.

"Ada beberapa keperluan yang Nenek ingin beli. Tapi rasanya Nenek tidak bisa membeli nya sendiri. Nenek masih ada urusan lain. Jadi, boleh tidak kamu membelikan nya untuk Nenek? " Jelas Nenek.

"Boleh, Nek"

Nenek tersenyum. "Makasih ya, kalo gitu, ini daftar kebutuhan Nenek yang harus kamu beli. Kamu beli di minimarket yang sisi jalan itu ya. Kamu ingat kan? "

"Yang bersebrangan dengan laut juga ya, Nek? "

"Iyah, betul sekali"

"Ya sudah, Ocha berangkat sekarang ya. "

"Iyah, hati hati ya di jalan"

"Iyah Nek, Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Kebetulan Ocha masih dengan pakaian rapi nya, yaitu dress hitam dengan kerudung yang panjang berwarna sama. Jadi ia tidak perlu bersiap siap lagi.

"Kamu pasti akan terkejut, Cha" Gumam sang Nenek langsung terkekeh.

Disisi lain, Ocha sudah berada di jalan besar dimana banyak sekali kendaraan lewat. Ocha tidak menaiki angkutan umum karna ia rasa jarak menuju sana tidak terlalu jauh, jadi ia lebih memilih untuk berjalan kaki.

Minimarket yang akan Ocha kunjungi itu memang bersebrangan dengan laut. Jadi siapapun yang melewati jalan itu pada saat waktu maghrib akan tiba, maka akan langsung terlihat sunset dari arah laut itu.

Ocha sudah hampir sampai menuju minimarket itu, dan ia sudah dapat melihat pemandangan laut yang terbilang gelap karna hari sudah malam. Tapi ada yang aneh bagi nya. Karna ia melihat ada suatu tempat yang terlihat ramai. Seperti sedang mengerumuni sesuatu yang menarik untuk di lihat. Ocha penasaran. Tapi ia urungkan niat nya untuk pergi kesana.

Cintaku Badboy[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang