18

2.3K 178 5
                                    

Happy Reading ✨

Happy Reading ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Beberapa hari telah terlewat. Sudah hampir satu tahun Ocha kuliah di kampus nya itu. Dan saat ini Ocha tengah menjalani PAS. Hampir seharian Ocha selalu bercengkrama dengan buku. Namun di sela itu, Ocha juga tetap harus menjaga Aurel, karna perihal Bi Rahmi sendiri yang sibuk mengurus pekerjaan rumah. Ocha juga akhir akhir ini mencoba mendampingi Aurel untuk belajar bisa berjalan lagi. Sudah beberapa kali mencoba, dan Aurel hanya baru bisa berjalan satu dua langkah. Selebihnya kaki nya masih terbilang terasa sakit.

"Sakit nya masih kerasa? " Tanya Ocha saat menuntun Aurel dengan sangat perlahan untuk berjalan.

"Masih" Jawab Aurel sembari mengangguk.

"Ya udah duduk lagi aja. Jangan terlalu di paksa. Nanti bisa kenapa napa" Ocha kembali menuntun Aurel untuk duduk kembali di kursi roda nya.

"Aku bawa kamu ke taman ya?. Kita cari udara segar disana" Ajak Ocha. Dan Aurel hanya mengangguk dan tersenyum.

Ocha lalu mendorong kursi roda Aurel sampai akhirnya di taman belakang rumah nya. Taman nya benar benar indah, terlihat berbagai macam bunga ada di sana. Terlebih pada bunga Mawar yang terlihat banyak. Bukan hanya bunga. Di bagian pojok, Ocha juga menanam berbagai tanaman seperti cabai, tomat, bahkan buah buahan seperti anggur yang tanaman nya merambat di sebuah atap buatan yang terbuat dari bambu.

"Kamu pintar banget ngurus taman sampai seindah ini" Ucap Aurel.

"Biasa aja kok. Kalo kamu liat taman di rumah mertua aku, kamu pasti menyangka kalo taman disana lebih bagus dari ini" Balas Ocha.

Mertua yang Ocha bilang, Aurel langsung berfikir itu berarti rumah orang tua Adam. Lagi lagi yang ia pikir hanya Adam selalu. Kadang beberapa pertanyaan ada di hati Aurel yang ingin ia tanyakan.

"Euh.. Cha. Kamu sama Adam udah nikah lama? " Tanya Aurel.

"Baru hampir satu tahun. Aku di jodohkan dengan Adam waktu itu. Dan kita menikah saat kita lulus" Jawab Ocha.

Aurel mengangguk pelan mencerna
jawaban dari Ocha.

"Sudah berencana untuk memiliki anak? "

Pertanyaan Aurel yang seketika membuat hati Ocha tersentil. Ocha diam bingung harus menjawab apa. Lagi lagi hal itu yang membuat Ocha kembali sedih. Semua pertanyaan tentang itu seakan mengharap kan juga hal itu akan terjadi. Namun karna sebuah vonis yang Dokter ucapkan waktu itu, membuat Ocha sudah benar benar kehilangan harapan untuk memiliki keturunan. Karna itu Ocha benar benar tidak tau harus membanggakan Adam seperti apa.

"Aku dan Adam sebagai pasangan tentu ingin sekali memiliki keturunan. Tapi sebuah pernyataan yang membuat kenyataan itu terhalang untuk kami" Jawab Ocha membuat Aurel tidak mengerti.

Cintaku Badboy[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang