26

3K 173 6
                                    

Maaf kalo ada tipe kata yang berubah ubah dari satu part ke part lain. Tapi Author juga akan segera revisi ulang nanti nya.
Oke.. Langsung baca saja. Semoga suka❤

📝DestiDahab
Bandung, Jawa Barat

_____________________________________

Setelah Ocha pergi, rasa takut bahwa Ocha akan pergi dari Adam semakin terasa yakin. Bukti nya, yang Ocha sangka saat ini Adam berhubungan dengan perempuan lain. Jika memang hubungan itu tidak membuahkan hasil, tetap saja, Ocha merasa didua kan dan Adam tetap harus menikahi nya.

Semua memandang wajah Adam yang masih tidak sadar. Dengan wajah yang sedikit pucat. Tidak lama laki laki yang dipandangi wajah nya itu terbangun.

"Adam, kamu sudah sadar nak? " Ucap Zaina mengelus lembut kepala bagian ubun ubun Adam.

"Adam dimana? " Tanya Adam sambil mengerut kening.

"Kamu ada di rumah sakit sekarang "
Jawab Zaina.

Jawaban dari Adam seakan menyuruh nya mengingat kembali yang sebelum nya terjadi. Ia akhirnya ingat, sebelum ia tidak sadar, ia sempat melihat Ocha didekat nya. Ya.. Adam yakin.

"Ocha mana?. Tadi ada Ocha kan? " Tanya Adam.

Semua masih diam. Belum ada yang berani menjawab. Terlebih Azmi, Zaina dan Hawa hanya bisa saling tatap bingung harus bagaimana menjawab.

"Iyah, Ocha tadi ada disini. Tapi dia sudah pulang" Jawab Azmi terlihat berusaha meredam dulu rasa kecewa nya.

"Dam, Ocha menitipkan ini pada ku. Aku tidak tau maksud dia apa" Sambung Aurel tiba tiba.

Mendengar itu semua pun melihat pada Aurel dengan bertanya. Kenapa Aurel mengatakan hal itu. Padahal ia tau kalau hal itu akan membuat Adam bersedih kembali.

Lalu terlihat Aurel mengadahkan tangan nya ke arah Adam memperlihatkan benda itu dari kejauhan. Seketika Adam menyipit kan mata nya mencoba menjelaskan penglihatan nya terhadap benda yang ada di tangan Aurel itu.

Akhirnya Adam dapat mengetahui benda tersebut dan langsung bertanya.

"Cincin milik Ocha?. Kenapa bisa Ocha menitipkan nya kepada mu? " Tanya Adam.

"Aku juga tidak tau. Tapi dia juga bilang bahwa dia menitip kamu kepada ku. "

Adam mencoba mencerna perkataan nya sebentar. Tidak lama ia menggeleng kepala seolah mengerti apa maksud nya.

"Enggak.. Gak mungkin. Ocha gak mungkin bilang hal itu ke kamu. " Kelak Adam.

"Gue harus cari Ocha sekarang" Gumam Adam sembari mencoba melepas selimut yang menutupi tubuh nya. Namun hal itu pun di tahan oleh mereka.

"Jangan Dam. Kamu jangan banyak bergerak dulu. Kamu belum sangat pulih" Ucap Zaina menahan.

"Enggak Bun. Adam harus temui Ocha. Adam gak mau Ocha sampai ingin pergi dari Adam. Adam gak mau berpisah dengan Ocha hiks.. " Jawab nya diakhiri tangisan.

Zaina pun memeluk nya saat Adam sudah berposisi duduk dengan kedua kaki terlentang.

****

Disisi lain, dalam keadaan masih di perjalanan, Ocha hanya bisa melamun sambil pandangan ke arah kaca mobil. Berbagai pemandangan diluar sana sama sekali tidak menarik perhatian nya. Mata nya hanya terdiam namun masih membuka. Heri sesekali melihat ke arah nya. Heri ingin menanyakan kembali ucapan Ocha tadi kepada Azmi dan yang lainnya. Tapi setelah melihat Ocha seperti itu, Heri kembali mengurung niat nya. Ini bukan waktu yang tepat.

Cintaku Badboy[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang