6

4.4K 283 1
                                    

Happy reading ✨

Happy reading ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Keesokan harinya tepat di hari senin. Semua mengawali kembali untuk beraktivitas. Namun sudah menjadi cap bagi para siswa yang lalai, senin adalah hari terburuk bagi mereka. Tanpa dijelaskan, pasti sudah tau kan apa alasannya.

Pertemuan kemarin dengan keluarga Adam masih terus teringat di pikiran Ocha. Dia juga sebenarnya aneh dengan dirinya sendiri. Karena perasaan nya yang campur aduk. Kecewa, sedih, kesal, senang, semua perasaan itu tercampur aduk pada diri Ocha.

Ocha masih tidak menyangka. Bahwa calon imamnya sendiri adalah Adam. Laki laki idaman semua perempuan disekolah. Bisa dikatakan lebay. Tapi memang itu kenyataan nya. Ocha takut, kalo Adam itu orang nya kasar, dan akan selalu main tangan. Tapi Ocha pun berusaha untuk husnuzon. Tidak baik jika hanya menilai orang lewat penampilan nya saja. Bisa jadi pemikiran nya juga salah.

Dengan langkah pelan dan terus melamun, membuat nya sedikit terlambat untuk menuju Kelas. Dikelasnya sudah lumayan ramai. Dan dia juga dapat melihat kedua sahabat nya yaitu Gia dan Nia yang sedang sibuk dengan urusan masing masing. Bukan urusan sih, lebih tepatnya kebiasaan. Nia yang sedang membaca Novel sedangkan Gia yang sedang sibuk memainkan keyboard di handphone nya.

"Assalamu'alaikum" Salam Ocha lalu duduk samping Nia.

"Wa'alaikumussalam" Jawab mereka tanpa mengalihkan perhatiannya.

Ocha duduk di bangkunya yaitu disamping Nia. Ocha hanya kembali melamun dengan pandangan arahnya ke depan. Nia yang merasa heran kenapa Ocha diam saja, akhirnya ia menyelesaikan kegiatan membacanya lalu memerhatikan Ocha di samping nya.

"Kenapa Cha?. Kayak yang banyak pikiran gitu. " Tebak Nia namun akhirnya Gia juga penasaran lalu mematikan handphone nya dan ikut siap mendengarkan jawaban dari Ocha.

Ocha hanya menghela nafas perlahan.

"Gak kok. Gak kenapa napa" Jawab lain Ocha.

"Kamu pasti bohong Cha. Keliatan banget dari muka kamu pasti lagi ada sesuatu. Ayo ceritalah sama kita. Kita kan sahabat. Siapa pun yang punya masalah diantara kita, kita harus siap berbagi dengan yang lainnya. Dan bisa menghadapi sama sama. ayolah Cha.. Cerita!. " Jelas Nia dilanjut anggukan kuat dari Gia.

Ocha mulai menoleh ke arah Nia dan menatapnya. Melihat manik manik mata Nia yang penuh keseriusan. Ocha juga tidak menyangka sahabat satu nya ini bisa seserius ini.

Ocha sempatkan senyum kecil. "Iyah, aku bakal cerita. Tapi kalian harus janji hanya kita bertiga yang akan tau tentang ini"

Nia dan Gia saling menoleh. Dan saling mengerutkan kening tambah penasaran mereka.

"Iyah Iyah" Jawab Nia dan Gia.

"Jadi.. Aku.. " Ucap Ocha masih menggantung.

"Kamu apa Cha? "

Cintaku Badboy[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang