20

3.1K 198 7
                                    

Happy Reading ✨

Happy Reading ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Jarak dalam waktu yang terus berjalan menuju depan dan mustahil jika menuju belakang. Sebuah harapan dan keinginan sudah mampu mencuri waktu nya dan terbuang sia sia. Harapan dan keinginan yang mungkin masih bisa terjadi. Hanya saja ada penghalang yang membuat itu mungkin sedikit sulit untuk memberikan apa yang ia harapkan.

Kembali meratapi sebuah waktu yang terus berjalan, cepat atau lambat ia harus benar benar mengharapkan harapan nya itu bukan sekedar angan angan.

Seorang wanita yang tengah menyisir rambut nya di depan cermin, menghentikan kegiatan nya sejenak lalu mengambil sebuah lembaran poto di atas meja rias nya dengan gambar yang tertera yaitu Adam. Senyum Adam dalam poto itu seakan racun dalam pandangan sehingga memikat semua yang melihat untuk kembali tersenyum. Dan seorang wanita itu tidak lain adalah Aurel.

Akar dari semua prinsip keinginan nya, seperti sudah di tetapkan dengan kuat. Sehingga dengan akar keinginan itu, ia ingin sekali menumbuhkan buah hasil dengan sesuai kemauan nya.

"Keinginanku ingin memilikimu. Apa aku perlu untuk berjuang mendapat kan mu, dan agar bisa menjadi milikku? "

Ia seakan sudah memandang satu sisi. Ia tidak melihat sisi lain dari keinginannya itu. Ia benar benar tidak terpikir dengan keadaan seseorang di samping Adam yaitu Ocha. Sehingga ia serasa tidak ingin sekali untuk mundur walau jika di jarak hanya satu jengkal.

"Tok.. Tok.. Tok.. "

Aurel mengalihkan perhatian nya ke arah pintu.

"Siapa? "

"Adam. Apa kamu sudah siap? " Jawab serta tanya nya yang ternyata dia Adam.

Aurel menyempatkan senyum sangat senang. Jantung nya seakan lompat lompat serta menari kegirangan yang hebat. Meski di bilang lebay, Aurel anggap ini memang kadar kesenangan nya.

"Ohh, tunggu sebentar Dam. Sebentar lagi aku siap" Jawab Aurel masih duduk di depan meja rias dan langsung cepat siap siap.

"Ya udah, aku tunggu di bawah ya"

"Baiklah"

Hari ini sebenarnya Adam akan mengajak Aurel menuju tempat dimana Aurel akan bekerja. Adam sudah membicarakan ini pada Aurel. Mendengar itu Aurel dengan minat menerima. Adam akan mengajak ke sebuah cafe yang terletak tidak jauh dari rumah. Cafe itu kebetulan pemilik dari teman Adam juga. Dan cafe nya itu membutuhkan pekerja baru tambahan. Dan kebetulan pula Aurel tidak masalah jika itu yang akan menjadi pekerjaan nya itu.

Setelah Aurel bersiap siap, ia langsung turun dan dapat melihat Ocha dan Adam yang sudah menunggu. Ocha menunggu karna ia
pun ikut.

Mereka bertiga segera menaiki mobil dan pergi. Di dalam perjalanan, hanya hening yang dirasa, tidak ada yang berbicara. Ocha pun, sebenarnya ia masih teringat dengan kejadian waktu itu yang sempat membuat nya marah bahkan sampai saat ini. Tapi Ocha pula berusaha, untuk menahan ego nya yang berlebihan. Ia tidak mau jika ia tidak sampai memaafkan orang lain meski sudah dapat dikatakan sering membuat nya kecewa.

Cintaku Badboy[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang