29

3K 182 5
                                    


Dirumah Adam kini hanya ada dirinya, Hawa kakaknya dan juga tentu nya Aurel yang masih numpang tinggal disana. Siang itu Zaina sudah kembali lagi ke rumah Azmi.

Di hari libur ini, terkadang Adam selalu pergi jalan jalan bersama Ocha berdua. Tapi sudah lama juga hal itu tidak terjadi lagi. Momen momen kebersamaan bersama Ocha yang paling Adam rindukan.

Tanpa kehadiran Ocha, yang dilakukan Adam tidak lain hanya melamun menghabiskan waktu luang nya. Bukannya tidak ada pekerjaan lain, hanya saja dia selalu tidak ada semangat untuk melakukan apapun.

Balkon kamar nya adalah tempat yang sering ia dan Ocha jadikan untuk berduaan. Melihat pemandangan dari atas sana, mengingatkan ia kembali bahwa ia sering menikmati pagi dan senja bersama. Sayup sayup angin yang tennang membuat kesepian itu terasa lebih hadir.

Adam tidak tau harus sampai kapan lagi seperti ini. Tapi ia tidak tau harus bagaimana. Yang hanya ia bisa lakukan hanya menunggu waktu sampai Ocha mau kembali kepada nya.

"Adam" Panggil seseorang yang masuk ke kamar nya, tidak lain adalah Hawa kakaknya.

Adam menoleh. Hawa berdiri disamping nya lalu menyerahkan sebuah amplop putih kepadanya.

"Bi Lastri tadi kesini, katanya mau nyampein ini buat kamu dari Ocha" Ucap Hawa.

Adam memandang amplop itu lalu segera membuka nya.

Maafkan aku bila aku melakukan hal ini secara mendadak. Dam, hari ini aku akan pindah ke Medan. Aku akan tinggal disana bersama nenek. Jangan terkejut, kamu gak usah khawatir, aku akan baik baik aja disana. Tentunya aku sudah membuat surat perpindahan kuliah juga, sekali lagi aku minta maaf untuk tidak memberitahu mu terlebih dahulu. Aku ingin kamu tidak memikirkan aku lagi. Aku ingin kamu lebih memikirkan hal yang lebih penting untuk kamu pikirkan.

Terimakasih, telah sempat hadir dalam hidupku. Setiap detik bersama mu adalah hal yang paling aku senangi. Aku akan merindukan mu, dan mengenangmu disana. Dan juga, selamat.. Kamu telah berhasil menjadi seorang ayah, aku harap kamu bisa menjadi ayah yang baik untuk anak anak kamu. Jaga dirimu baik baik disini ya, Dam. Jaga sholat, jaga Tahajjud mu. Aku akan selalu menjaga mu dalam setiap do'a ku.

Aku mencintaimu.

Rossa Clarisa

Tangan Adam gemetar, air mata nya sudah tidak dapat ia tampungi. Tanpa berfikir panjang, Adam langsung berlari keluar kamar.

"Adam kamu mau kemana?" Tanya Hawa namun tidak dijawab.

Hawa mengambil surat tadi yang Adam lempar ke sembarang arah. Hawa membaca nya sedikit cepat, sehingga Hawa tau maksud Adam pergi dengan terburu buru itu. Tanpa berlama lama lagi, Hawa langsung mengikuti Adam kemana.

"Adam aku ikut" Ucap Hawa saat Adam hendak menaiki mobil nya.

Adam hanya mengangguk kecil mengiyakan lalu kedua nya langsung menaiki mobil. Adam segera mengeluarkan mobil nya dari halaman rumah dan berangkat.

Adam menaikan kecepatan mobil nya. Dengan syukur nya jalanan kali ini tidak macet, karna itu Adam semakin menaikan kecepatan. Ia merasa tidak peduli nyawa nya akan hilang sekarang juga. Yang ia hanya pikirkan hanya Ocha.

"Adam Jangan terlalu ngebut! " Pinta Hawa.

Adam tidak menjawab, namun ia akhirnya kurangkan sedikit kecepatan nya.

Cintaku Badboy[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang