The Bear Face

4.5K 638 18
                                    

Ini tengah malam dan pemandangan yang gue lihat adalah Johnny yang sibuk angkat telfon berkali-kali. Keliatannya penting banget, dia permisi untuk jawab telfon di balkon, mungkin jaga-jaga takutnya gue denger urusan kerjanya.

Gue geser gorden sedikit untuk ngintip, wajahnya terlihat serius banget, apa sih yang di obrolin? Gue ikutan ke balkon dan meluk dia dari belakang, Johnny sedikit kaget dan langsung berbalik natap gue, ternyata dia malah meluk gue dengan satu tangannya, gue kira bakalan di usir.

"Gudang utara, 1271" katanya pada seseorang di balik telfon lalu menutup panggilan ponselnya, dia nunduk ngeliatin gue, "tidur" lanjutnya sambil senyum.

Johnny narik selimut dan usap surai gue dengan lembut, kita berhadap hadapan sekarang, gue liatin wajahnya dengan seribu pertanyaan di benak gue.

"Is there something wrong?" Tanyanya pelan.

"Gudang utara itu apa?"

"Gudang" katanya.

Gue cemberut, tentu gue tau kalau itu gudang.

"Tempat lelang, kalaupun aku jelasin kamu ngga akan ngerti sayang, now close your eyes and sleep, ok?" lanjut Johnny.

•••

Paginya saat gue buka mata, pemandangannya masih sama, Johnny yang sibuk dengan ponselnya. Dia duduk diatas kasur dan nyender ke headboard.

"Kumpulin semua di dalem, nanti Lucas dulu yang handle. Saya kesana besok pagi" sahutnya pada orang dibalik telfon.

Gue masih natap dia sampai dia tutup telfonnya, "good morning" sapa gue pelan lalu cium pipinya.

"Good morning baby" Johnny seraya ngecup bibir gue.

Johnny memasukan 2 sendok kopi favoritnya kedalam alat pembuat kopi manual, aromanya kental. Sesekali dia ngelirik gue yang sibuk makan sosis rebus. Beberapa kali telfon masuk tapi di tolak.

"Ko ngga diangkat telfonnya?"

"Ngga usah-- ganggu aja kan lagi sama kamu" jawabnya sambil tersenyum, "kamu mau pergi kemana hari ini? Aku anter sebelum besok sibuk" lanjutnya.

"Kemana ya"

"Ke cafe tempat kamu ketemu Haechan aja ya, biar aku tau."

•••

Gue dan Johnny lagi dijalan menuju cafe langganan gue dan Haechan.

"Ini cafenya?" Tanya Johnny.

Gue pun ngangguk, Johnny gandeng tangan gue untuk segera masuk.

"Eh?! Ko barista beruang ngga ada ya, padahal aku mau nunjukin dia sama kamu jo"

"Beruang?" Tanya Johnny dengan alis yang terangkat, dia keliatan antusias setelah gue nyebutin beruang. Barista lucu yang selalu pake atribut berbau beruang itu sekarang ngga ada, atau mungkin libur.

"Iya beruang, soalnya dia sering pake asesoris beruang, lucu. Namanya Kai"

Langkah Johnny berhenti setelah gue selesai bicara, dia berbalik natap gue dengan wajah yang serius. Apa dia cemburu?

"Tell me more about that beruang things Mary" katanya.

Tiba-tiba gue jadi tegang, dia narik tangan gue untuk duduk di salah satu meja tanpa pesan minuman apapun.

"Pesan minum du--"

"No, tell me first"

"Apa? Dia cuma barista yang suka bikin kopi disana" jawab gue sambil nunjuk bar tempat biasa Kai berdiri.

JOHNNY'S (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang