The Call

3.9K 545 23
                                    

"Lama nunggu?" Sapa Johnny saat ia melihat Katrina duduk sendirian dengan secangkir kopi di hadapannya.

"Ngga ko" jawab Katrina sambil mempersilahkan Johnny duduk.

"Bisnis keluarga gimana? Aman?"

"Ah, aku udah lama ngga ngurusin bisnis keluarga, sekarang sibuk ngurusin urusan sendiri, nanti sore juga mau berangkat ke Jepang buat ikut lelang, tim kamu ngga ikut?"

Johnny menggeleng, "ngga, kita baru ngadain lelang di gudang utara soalnya"

Keduanya berbincang, Johnny melempar beberapa pertanyaan untuk memperkuat alibi Katrina, memastikan wanita Rusia itu tidak melakukan hal buruk seperti dulu.

•••

Mary berdiam diri di kamarnya dengan berjuta pertanyaan, ia hamil tentu senang tapi juga bingung dan takut. Kapan Johnny akan menikahinya? Kehamilan ini sebenarnya tidak tepat waktu. Mary melangkah ke balkon kamarnya, di bawah sana tim Neo sedang sibuk memantau para asisten yang mengangkut beberapa monitor dan laptop, pengawasan ekstra khusus si beruang sedang dilakukan. Its neo's time!

Wanita berambut panjang itu mengusap perutnya, "apa kamu benar-benar ada didalam?" Monolognya sambil memandangi perut sendiri, "bukannya kita harus ke rumah sakit buat check up?" Lanjutnya.

"Mary!" Teriak Poppy dari bawah, Mary pun menuduk --menatap Poppy yang membawa beberapa kresek makanan sambil meminta Mary untuk turun dan makan bersama.

Di meja makan semua Tim Neo berkumpul.

"Johnny masih belum pulang?" Tanya Mary sambil mengunyah burger yang baru saja di gigitnya.

"Belum, ah pasti si Katrina banyak omong deh --cerewet." Sahut Poppy.

"Gue ngga bisa bayangin gimana wajah bete nya Johnny pas mereka lagi ngobrol hahhaha" kata Mark sambil tertawa.

"Katrina? Emangnya Johnny ketemu Kat ya?" Mary bingung, jangan tanya kenapa --tentu karena Mary ngga suka mereka ketemu, "bukannya Johnny mau beli beberapa keperluan buat tim Neo?"

•••

Johnny melangkah di sebuah toko berlian terkenal, ia memilih beberapa model cincin. Sepasang cincin akhirnya ia beli lengkap dengan kotak berwarna biru dongker, warna favorit Mary. Ia tersenyum saat mengemudikan mobilnya, merasa sedikit tenang setelah bertemu Katrina dan memastikan alibi wanita itu jelas. Johnny kembali tersenyum saat ia membayangkan hidup bertiga di rumah barunya yang akan ia bangun di tepi pantai sesuai dengan keinginan Mary.

Johnny Suh memang seorang mafia yang bisa saja menghabisi musuhnya tanpa ampun tapi di balik itu semua, dia adalah orang yang jujur dan tulus soal perasaannya. Yes mean yes and no means no.

Tatapan mata nyalang seorang wanita yang berkacak pinggang di terima Johnny saat ia baru saja masuk ke rumahnya.

"Baby?"

Mary hanya mengerutkan keningnya, di belakang Mary gerombolan tim Neo berjalan menuju ruang meeting. Jaehyun memberikan isyarat dengan matanya supaya Johnny menjelaskan sendiri pada Mary.

"Seneng ya habis ngobrol banyak? Hm?"

Johnny diam berusaha mencerna maksud isyarat Jaehyun dan pertanyaan singkat Mary, sekon kemudian ia paham lalu tersenyum mendekati Mary, mengusap surainya pelan.

Mary menghindar, "ngga usah pegang-pegang! Aku ngga suka tukang bohong!"

Johnny terkekeh pelan, "maaf, aku cuma ngga mau kamu mikir aneh-aneh. Aku berani sumpah kalau pertemuan aku sama Katrina cuma bagian dari rencana. Coba kalau aku bilang mau ketemu Katrina, kayaknya kamu bakal ikut atau ngikutin aku diam-diam"

JOHNNY'S (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang