The Neo

4.6K 686 46
                                    

"Eungggh~" gue melenguh sambil coba buka mata, kayanya gue lupa nutup gorden, cahaya mataharinya silau banget.

Gue coba bangun buat nutup gorden tapi, ada satu lengan besar melingkar di perut gue.

"Johnny?!"

Sumpah semalem Johnny udah keluar kamar gue dan gue sendiri yang ngunci pintu dari dalam tapi ko bisa dia masuk lagi.

Buru-buru gue cek pakaian gue, masih lengkap, kancing juga masih terpasang semua. Gue tepuk-tepuk tangannya biar dia bangun tapi dia justru meluk gue makin erat.

"Johnny! Ko bisa disini sih, bukannya sema--"

"Sssst" Johnny mendongkak natap gue dengan mata telernya, "udah lama saya ngga tidur nyenyak, 5 menit lagi" katanya lalu tidur lagi.

Gue melamun, he is so cute.

Gue pandangi tangannya, jari-jarinya, luka semua kayaknya karena tadi malam. Gue usap pelan-pelan lukanya tapi Johnny justru genggam erat tangan gue, memasukkan jari-jarinya di sela jari-jari gue.

Kenapa sih dia sering banget bikin perasaan gue jadi ngga karuan gini.

"Mikirin apa? Kok diem" buka Johnny.

"Ngga" balas gue, bingung.

"Mary" panggil nya pelan, gue langsung ngelirik dia. Johnny tersenyum, entah apa maksud senyumannya.

"Saya seneng kamu disini, saya jadi punya hal lain yang harus saya urus selain pekerjaan saya"

Gue diem, dia seneng tapi gue? Well gue juga seneng ko ada yang jagain tapi kalau setiap hari mendekam terus disini rasanya kepala gue mau pecah saking jenuhnya.

"Terima kasih Bapak Suh udah mau urusin saya"

Johnny tertawa mendengar panggilan barunya, gue cuma bercanda.

"See, you are so funny"

"Tapi how about my life, masa gue mendekam disini terus? Gue juga pengen kerja dan dapet penghasilan"

Johnny beranjak dari posisi rebahannya dan bersandar di headboard kasur.

"Semalem saya udah pikirin hal ini, Mary. Bodyguard cuma bisa lindungi kamu dari jauh, ingat kejadian perut km di tusuk kan? Pelakunya nyerang dari jarak dekat." Johnny natap gue memastikan gue dengerin dia dengan baik, "kamu harus belajar"

"Belajar?" Kata gue bingung lalu duduk bersila menghadap Johnny.

"Iya, belajar bela diri dan pegang senjata"

"Apa? Ngga! Kan gue ngga mau terlibat"

"But you need it"

"I don't want to kill people jo"

Johnny nangkup pipi gue dengan kedua tangannya, "No! Don't kill people. Kamu ngga perlu bunuh siapapun dengan tangan kamu, ngga --jangan, itu biar saya yang lakuin tapi kamu setidaknya bisa melawan dan bertahan kalau saya jauh"

Gue terdiam, ada benernya juga mengingat Johnny yang sering pergi jauh dan bodyguard yang cuma bisa jaga jarak jauh.

Gue mengangguk walau sedikit ragu.

"Good girl, semakin cepat kamu belajar semakin cepat kamu bisa jalan-jalan keluar dan mungkin cati kerja tapi sya ngga pengen kamu kerja diluar" Johnny turun dari kasur sambil memakai sendal rumahnya

"Maksudnya? Ko gue ngga boleh kerja diluar?"

"Kerja sama saya"

"Hah?"

JOHNNY'S (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang