"say it" kata Johnny setelah melepas ciumannya.
"Say what?"
Johnny tersenyum lalu berbisik tepat di telinga gue,
"I love you" katanya.
Gue cuma diem, ngga bisa nyembunyiin rasa seneng gue dan peluk Johnny dengan erat, dia pun langsung gendong gue dengan posisi yang sama kayak koala.
Tanpa ngerasa berat sedikitpun Johnny bawa gue ke kamar dilantai 2 dan dia bawa gue ke kamar mandi lalu ngedudukin gue diatas closet yang tertutup.
Gue cuma masang wajah bingung, dan Johnny langsung buka baju.
"Eh?! Mau ngapain?"
"Mandi" katanya sambil terus buka baju.
"Ko aku dibawa"
"Temenin"
"Ngga!" Gue pun langsung lari keluar kamar mandi dan Johnny tertawa puas.
•••
Aroma tubuh Johnny yang baru selesai mandi, tanpa parfum adalah yang terbaik. Johnny meluk gue dengan erat, kita diatas tempat tidur, gue pikir bakal terjadi sesuatu tapi ngga, ini yang bikin gue semakin jatuh hati.
Johnny lembut banget, gue sampe ngga percaya kalau orang yang tangannya meluk gue kayak guling ini adalah seorang mafia yang suka bunuh orang.
He is like an angel from hell, Lucifer? No, it's Johnny.
Cup!
Johnny ngecup kening gue, lalu gue tenggelamkan kepala di dadanya, menghirup udara banyak-banyak dari sana.
Johnny please stay alive, because I love you.
•••
"Good morning baby"
Samar-samar gue denger suara parau Johnny, suara khasnya saat bangun tidur. Gue tersenyum, entah kenapa gue bisa sebahagia ini denger suaranya di pagi hari.
Gue hanya tersenyum lalu buka mata gue, Johnny natap gue dengan tangan nenumpu kepalanya, lalu dia merapikan rambut gue yang berantakan.
"How was your sleep?" Katanya.
"Nyenyak banget" balas gue sambil melingkarkan tangan di perutnya lalu tidur diatasnya.
Drttt
Drrtt
Drrtt
Johnny buru-buru ambil ponselnya dari meja nakas samping tempat tidur. Wajahnya terlihat serius waktu dia lihat nama si penelefon.
"Yes?" Buka Johnny pada seseorang dibalik telfon.
"Saya ngga bisa pergi sekarang, ada hal penting yang harus saya urus" lanjutnya sambil ngelirik gue.
Kemudian Johnny menutup sambungan telfonnya dan kembali simpen ponselnya diatas nakas.
Tiba-tiba dia cium leher gue, bukan cuma itu tangannya juga menggelitik perut gue.
"Hei stop! Geli!" Kata gue sambil ketawa karena kegelian begitupun dengan Johnny.
"Hahaha ayo kita turun" katanya masih sambil ketawa lalu narik tangan gue.
•••
Halaman belakang keliatan rame, ada tim Neo disana, juga beberapa alat panggang BBQ.
"Ada acara apa?" Tanya gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOHNNY'S (COMPLETE)
FanfictionApa Tuhan emang ngirim dia buat gue? Buat jagain gue atau buat hidup gue tambah ribet? He is a destroyer, killers, gunners or whatever I hate those mafia shit thingy! But I have to learn about it. And suddenly I... 🫶🏻 Disclaimer 🫶🏻 Halo, selamat...