Gue masuk ke dalam rumah dengan langkah yang malas dan lemes, jujur gue seneng banget saat Johnny punya perasaan yang sama dengan gue tapi apa yang Jaehyun bilang bener juga.
Ela aja yang luar biasa kuat dan bertalenta bisa pergi dalam sekejap, gimana dengan gue?
Gue sama sekali ngga pernah berpikir untuk jadi partner in crime Johnny, gue juga ngga punya tujuan untuk ambil hati Johnny, semua terjadi gitu aja. Emangnya siapa yang mau jatuh cinta sama mafia? Pembunuh? Ngga ada, tapi gue? Ya gue jatuh cinta dengan seorang Mafia tanpa gue duga.
Tangga menuju lantai 2 kerasa lebih panjang dari biasanya, andaikan bisa curhat sama Haechan. Padahal dia penjaga rahasia yang hebat, harusnya ngga apa-apa kalau gue curhat soal semua ini.
Tok
Tok
Tok
"Johnny, aku boleh masuk"
Tanpa mendapatkan jawaban apapun, Johnny membuka pintu.
"You don't need to ask Mary, it's your hause" katanya.
Gue cuma tersenyum, Johnny natap gue seolah tau apa aja yang Jaehyun katakan tadi.
"Come in" Johnny seraya narik tangan gue untuk masuk ke ruang kerjanya.
Johnny duduk di depan laptopnya dan gue duduk disampingnya, gue gelisah pengen mastiin sesuatu, tapi kayaknya Johnny sibuk
Gue berdiri dan keliling ruangan. Ada beberapa patung dan hiasan lain, rak buku yang penuh dengan buku-buku tebal juga meja kayu tua berwarna gelap.
Gue mendongkak ngeliatin buku-buku dengan tatapan kosong, tiba-tiba Johnny ada di belakang gue, nempelin dadanya ke punggung dan tangannya melingkar di perut gue.
Johnny menenggelamkan kepalanya di ceruk leher gue, menghirup udara banyak-banyak dari sana.
"Jo--"
"Jangan dipikirin" katanya sambil menumpu dagunya di pundak gue.
"Aku bingung, Jae bilang aku lemah dan ga cocok sama kamu"
Johnny terkekeh, lalu gue berbalik bersamaan dengan itu dia ngangkat gue dan mendudukan gue diatas meja.
Dia mendongkak natap mata gue, "emangnya aku peduli kamu kuat atau ngga? Kamu kan bukan bodyguard, justru aku yang bakal jaga kamu Mary. Kamu cukup jadi Maryanna"
Gue tatap matanya, how can he has a beautiful hazel eyes.
Johnny nangkup pipi gue, "Mary, I said I love you last night, just for your information --I didn't lie, never. I love you" lanjutnya.
Deg!
"I... I love you too"
Kita terdiam beberapa saat, saling menatap dan tersenyum.
"So, we are--"
"Nope" potong Johnny cepat, "kalau kamu mau bilang kita pacaran, jawabannya adalah ngga"
"Hah?" Pekik gue kaget, lalu apa?
"You are more than my girlfriend, you are Johnny's, you are mine and no one can't touch you but me"
"Wow"
"Wow?" Balas Johnny.
Gue terkekeh pelan liat ekspresi mukanya, so Im Johnny's now. Johnny mendekatkan wajahnya dan ngecup bibir gue perlahan dan singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOHNNY'S (COMPLETE)
FanfictionApa Tuhan emang ngirim dia buat gue? Buat jagain gue atau buat hidup gue tambah ribet? He is a destroyer, killers, gunners or whatever I hate those mafia shit thingy! But I have to learn about it. And suddenly I... 🫶🏻 Disclaimer 🫶🏻 Halo, selamat...