Corpse

4.6K 696 74
                                    

Hari ketiga gue di mansion milik Johnny dan hari ketiga juga gue ngga ngeliat Johnny. Dia bilang anggap aja kayak rumah sendiri, gue bebas ngelakuin apa aja, bahkan gue di perbolehkan masuk ke semua ruangan, termasuk kamarnya.

Gue semprot parfumnya ke seluruh badan gue, ngga tau rasanya gue seneng aja nyium aromanya, enak.

Gue lari-lari dari lantai 2 ke lantai 1, gue minum segelas wine di bar pribadinya, gue lari ke taman.

Gue ngga peduli dengan bodyguard yang ngikutin gue kemanapun gue jalan, kadang gue juga jailin mereka. Johnny ngga ngijinin gue keluar mansion dan gue juga ngerasa takut untuk keluar mansion, ya gue ngga tau kapan gue bakal dibunuh. Waw bahkan gue udah bisa sedikit tenang soal bunuh membunuh.

Ini udah jam 10 malem, gue mulai bete dan memutuskan untuk pergi ke dapur.

"Non, ngapain disini?" Kata Maid yang sedang beres-beres.

"Saya bosen" jawab gue, maid ini terlihat seperti ibu-ibu jadi gue bicara lebih formal.

"Mau mak--"

"SIAGA 3!!!"

Suara salah seorang bodyguard memotong obrolan maid dan gue. Siaga 3? Apa?

Maid itu tampak tenang, "mau makan?" Tanyanya lagi.

Gie pun menggeleng, "siaga 3 apa?"

"Ada yang nyerang" katanya santai. "Saya harus siap-siap buat beresin mayat-mayatnya. Kalau non mau makan saya akan siapin dulu"

"Ngga, ngga usah"

"Kalau gitu saya ke depan dulu" katanya sambil membungkuk lalu pergi.

What? Beresin mayat? Hah? Gimana ini? Johnny ngga disini, gue ngga ngerti maksud siaga 3 dan serang menyerang yang terjadi, linglung.

DOR!

DOR!

DOR!

"Ah!" Gue langsung berjongkok sambil nutup telinga, gue rasa tembakan itu berasal dari luar, gue melangkah dan sedikit kaget ngeliat para maid santai dengan kerjaan mereka. Mansion sangat tenang seperti ngga ada kejadian apa-apa.

DOR!

DOR!

Lagi, gue denger suara tembakan.

"Siaga 3 dimana?" Tanya gue sama salah satu Maid yang lewat.

"Di halaman non"

Gue mengerutkan kening, heran lalu berjalan menuju halaman depan dengan ragu, suara keributan semakin jelas.

"Maaf non, lebih baik jangan buka pintu" kata Bodyguard yang jaga disana.

"Ok" jawab gue singkat, gue cuma buka gorden sedikit, ngintip.

WHAT THE FUCK GOING ON?!

Gue membelalakkan mata saat gue lihat beberapa orang terkapar di tanah berlumuran darah, bahkan ada yang kepalanya hancur, perut gue mual.

DOR!

DOR!

Ada Poppy dan Mark disana, juga Johnny yang megang 2 pistol sekaligus. Wajahnya terlihat sangat serius dan marah.

Mereka melawan semua orang yang datang, mungkin musuh? I don't know, yang jelas mereka bergerak dengan brutal.

Johnny meninju satu orang lalu dia menduduki dadanya dan meninjunya sampai kepalanya penuh darah dan tak berbentuk, itu adalah orang terakhir, semua mati.

JOHNNY'S (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang