Marry berlari menuruni tangga dengan rasa cemas dan gelisah, ponselnya masih tertempel di telinga. Panggilan dari Jepang masih tersambunng, Yuta Nakamoto berusaha menenangkan Mary dengan susah payah.
"Sekarang dimana Johnny?!"
"Mansion saya, dia sedang ditangani oleh dokter ahli, tenang"
"Mana bisa?! Aku kesana sekarang, terimakasih Yuta!"
Pip!
Banyak hal yang harus Mary lakukan, pertama ia bergegas memberitahu Jaehyun dan menitipkan Younghoo dirumahnya bersama babysitter dan pengawasan maksimal.
Dunia nya seakan runtuh saat mendengar Johnny kritis. Yuta mengadakan lelang tahunan di Jepang, tentu Johnny datang tapi sayang lelang itu di sabotase oleh musuh Yuta dan tanpa sengaja Johnny tertembak di perut lalu jatuh dari tangga, kepalanya terbentur dan ngga sadarkan diri.
Mary berangkat ke Jepang di temani Jaehyun dengan pesawat jet pribadinya, sama seperti Mary Jaehyun juga merasa khawatir tapi ia berusaha untuk tenang karena melihat Mary sangat gusar, wanita itu bahkan ngga bisa duduk, ia terus mondar mandir selama pesawat mengudara.
Bunga sakura yang bermekaran di halaman dan matahari hangat yang menyinari, sama sekali ngga membuat perasaan Mary sedikit lebih baik. Rumah traditional Jepang yang sangat besar itu kini ada di hadapan Mary, ia masuk di temani beberapa orang utusan Yuta.
Sreeek!
Mary buru-buru mengeser pintu dan disanalah suaminya tertidur dengan perban di kepala dan selang infus di tangan kiri.
"Jo--"
"Mary, maaf tapi bisa kita bicara sebentar" kata Yuta sambil bergantian melirik Mary dan Jaehyun, seperti Yuta ingin memberitahukan hal yang sangat penting.
Kue manis dan chawan berisi teh hijau terhidang di meja, "silahkan duduk" kata Yuta.
Mary duduk lalu terdiam menunggu Yuta bicara.
"Tadi Johnny sempat sadar"
"Lalu?!" Ujar Mary ngga sabaran.
"Dia-- ngga kenal siapa saya"
"What? Wait! Jangan bilang kalau Jo--" sebelum Mary selesai dengan kata-katanya, Jaehyun segera mengelus pundak Mary, "Kak Jae! Coba kita pakai dokter kita aja buat mastiin ini, mungkin Johnny cuma linglung! Iya kan? Bisa aja dia cuma kelelahan atau mungkin luka tembaknya bikin dia kesakitan terus pusing dan--"
"Mary" panggil Jaehyun pelan lalu menghembuskan nafas. Ia menoleh pada Yuta, "bisa lihat berkas-berkas hasil pemeriksaannya?"
•••
Mary kembali masuk ke ruangan tempat Johnny dirawat, ia memandangi wajah suaminya yang terlelap. Yuta bilang kalau Johnny sempat kesakitan di bagian kepala jadi dokter menyuntikan obat penenang dan penahan rasa sakit.
"Jo, kalau kamu bangun kamu pasti inget aku kan? Ngga mungkin kalau kamu lupa, Jo..."
Mary melipat lengannya disisi tempat tidur, menjadikannya tumpuan kepala --menunggu Johnny bangun sampai beberapa jam berlalu, Mary merasa ada jemari yang mengusap rambutnya, ia kaget lalu segera mengangkat kepalanya. Senyuman merekah saat ia melihat Johnny menatapnya.
"Johnny!"
Yang punya nama hanya diam, ia terus menatap Mary.
"Jo..." panggil Mary lagi.
Sesekali Johnny meringis kesakitan, "who are you?"
Deg!
Mary ngga pernah merasa sekosong ini sebelumnya, dunianya seakan hilang mendengar satu pertanyaan yang selalu ia semogakan untuk ngga keluar dari mulut Johnny. Nyatanya pertanyaan itu adalah hal pertama yang ia dengar. Tangannya bergetar, jantungnya berdebar dengan kencang, dadanya sesak, ia berusaha menahan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOHNNY'S (COMPLETE)
FanfictionApa Tuhan emang ngirim dia buat gue? Buat jagain gue atau buat hidup gue tambah ribet? He is a destroyer, killers, gunners or whatever I hate those mafia shit thingy! But I have to learn about it. And suddenly I... 🫶🏻 Disclaimer 🫶🏻 Halo, selamat...