Kai mengambil kain lap dengan santai untuk membersihkan kopinya yang tumpah karena kaget, ia terlihat tenang padahal ada banyak senjata yang mengarah tepat ke kepalanya.
"Kopiku jadi tumpah, kalian kan bisa menekan bell" katanya.
Johnny meningkatkan kewaspadaannya saat menyadari kalau Kai hanya sendirian disana, besar kemungkinan ada beberapa pengawal mengawasinya dari jauh di area blind spot. Ini penting untuk ngga bersikap gegabah, mungkin satu langkah saja bisa memicu genjatan senjata tiba-tiba.
"Kenapa tegang? Turunkan senjata kalian dan duduk" kata Kai sambil menyimpan kopinya di meja dan duduk di sofa besarnya.
"Kita ngga punya banyak waktu untuk negosiasi" Kata Johnny sambil mengonkang pistolnya.
Benar dugaan Johnny, beberapa orang dengan senjata lengkap muncul tiba-tiba, tim Neo pun langsung siaga mengarahkan senjatanya pada orang-orang itu.
"Ah?! Apa orang-orangku terlalu banyak?" Kata Kai.
Lucas berdecih, ia tampak kesal melihat perbandingan jumlah musuhnya yang jauh lebih banyak, tapi sisi lain ia mewajarkan hal itu mengingat tujuan si beruang memang ingin memusnahkan tim Neo.
"Ngga usah banyak omong!"
Dor!
Dor!
Dor!
Tembakan dari sniper milik Lucas seolah jadi pembukan genjatan senjata. Edinburgh ibukota dari pulai Tristan Da Chunha merupakan satu-satunya tempat yang berpenghuni di pulau terpencil ini, warga yang tinggal hanya sedikit. Jaraknya cukup jauh dari pesisir afrika selatan, tempat yang cocok untuk bergerilya.
Buk!
Buk!
Buk!
Bukan hanya senjata tapi juga adu kekuatan fisik juga terjadi disini, apapun di kerahkan untuk bisa sampai ke hadapan si beruang yang masih duduk santai di sofanya sambil menonton orang-orang yang mulai berjatuh bersimbah darah di lantai.
Kai menyesap kopi susunya lagi, ia sadar Tim Neo adalah kumpulan orang terlatih, sejauh ini belum ada satupun Neo zonners yang terluka parah, hanya sayatan kecil atau pipi yang lebam tentu bukan hal yang aneh.
Mark dengan senjata kimianya, membunuh musuh dengan perlahan tanpa darah yang mengotori pakaiannya, racunnya bekerja menghancurnya organ dalam membuat musuhnya muntah darah dan busa.
Jungwoo terlihat santai, ia lebih banyak menghindar dan menembak sesekali jika mendesak, meskipun keahliannya soal masalah teknis tapi kekuatan fisiknya ngga bisa diragukan lagi, dibenaknya yang penting dia lolos dari serangan ia bahkan masih sempat merapikan rambutnya yang berantakan.
Poppy, wanita nyentrik berambut pendek ini menikmati apa yang sedang terjadi, tendangan kaki kirinya adalah hal paling berbahaya sekaligus menjadi ciri khas-nya. Ia sering berbuat jahil pada lawannya, berpura-pura sakit, pura-pura kalah atau pura-pura mati sering Poppy lakukan, ia bersenang-senang.
Lucas, sniper adalah andalannya tapi ia juga mahir menggunakan senjata api kecil seperti pistol dessert eagle yang selalu ia bawa kemanapun. Dia ngga kenal ampun dan akan menyerang dengan membabi buta sekalipun dalam keadaan terluka, mungkin membunuh musuh adalah passion utamanya.
Jaehyun, pria kalem ini hampir sama seperti Jungwoo, lebih banyak menghindar dan menyerang sesekali. Ia tipe mafia pembisnis bukan penyerang tapi tentu saja dia masih ada di level kekuatan fisik yang sangat baik apalagi ditambah dengan dendamnya pada si beruang setelah kematian istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOHNNY'S (COMPLETE)
FanfictionApa Tuhan emang ngirim dia buat gue? Buat jagain gue atau buat hidup gue tambah ribet? He is a destroyer, killers, gunners or whatever I hate those mafia shit thingy! But I have to learn about it. And suddenly I... 🫶🏻 Disclaimer 🫶🏻 Halo, selamat...