🌹40| Kita Sampai Akhir (END)

1.8K 164 27
                                    

Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading.

==========================

Kembalinya Raysha tentu membuat Zalfa, Kyna, dan Alya bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kembalinya Raysha tentu membuat Zalfa, Kyna, dan Alya bahagia. Akhirnya mereka bertemu dengan Raysha lagi dengan keadaan Raysha yang jauh lebih baik. Sebagai sahabat Raysha, mereka bersyukur bahwa Raysha dinyatakan sembuh dari penyakit.

Seperti saat ini, mereka temu kangen dengan berkumpul di rumah Zalfa. Padahal, tiga hari yang lalu mereka baru saja bertemu. Pertemuan mereka kali ini bukan untuk temu kangen saja melainkan demi sebuah rencana yang sudah mereka susun.

"Gue gak sabar ke puncak. Tugas kuliah buat gue pusing," keluh Zalfa tidak sabaran.

Puncak adalah tujuan mereka. Perginya mereka ke puncak bukan sekadar untuk liburan saja, juga untuk menyambut kehadiran Raysha kembali.

"Nggak usah jadi mahasiswa kalau nggak mau pusing," balas Alya.

"Jadi kuli bangunan aja," semprot Kyna.

"Gue malah gak sabar jadi mahasiswa," timpal Raysha.

Karena menjalani pengobatan, Raysha terpaksa gap year setahun- menunda kuliah untuk sementara. Tidak masalah baginya, yang terpenting Raysha terbebas dari penyakit. Menjalani pendidikan itu tergantung situasi dan kondisi.

"Rafa kasih tau gue, katanya mereka udah di rumah Zalfa," ucap Raysha yang baru saja membaca isi pesan Rafa.

Bukan hanya mereka yang pergi ke Puncak. Rafa, Sean, Nial, dan Ben juga ikut serta. Hitung-hitung holiday akhir semester.

Di luar rumah Zalfa sudah ada mobil Rafa dan mobil Sean. Mereka berangkat dengan dua mobil. Setelah semuanya siap, mereka mulai meninggalkan rumah Zalfa menuju puncak. Di mobil Rafa ada Raysha, Ben, dan Alya. Sedangkan di mobil Sean, ada Zalfa, Kyna, dan Nial.

Singkatnya, mereka mengadakan reuni kecil-kecilan.

🌹🌹🌹🌹🌹

Suasana di puncak sangat dingin. Raysha menggosok kedua tangan untuk menciptakan kehangatan.

Api unggun yang menyala, cukup membuat suasana lebih hangat. Menunggu Ben dan Nial yang sedang membakar jagung.

Rafa yang semula membakar jagung, kini menghampiri Raysha. Duduk di samping Raysha. "Masuk aja ke Villa, aku anterin?"

Raysha menggeleng. "Mau di sini aja."

Love or Pity | JAEROSÉ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang