Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading :)
=========================
I'm sorry, don't leave me, I want you here with me
I know that your love is gone
I can't breathe, I'm so weak, I know this isn't easy
Don't tell me that your love is gone
That your love is gone🎵 Slander - Love is Gone 🎵
Tetes demi tetes air mata mengalir di wajah Raysha. Tidak pernah sedikit pun dia bayangkan bahwa dia mengalami hari yang membuat hati dan perasaannya hancur. Semua yang dikatakan perempuan bernama Audrey tadi masih sangat membekas di hati dan ingatannya—menjadi duri tajam yang mampu menusuk relung hati Raysha.
Raysha meratapi kesedihannya, duduk di bangku taman sekolah sambil menangis. Semua yang terjadi hari ini masih di luar percayanya. Awalnya Raysha menganggap, bahwa apa yang dikatakan Audrey hanya omong kosong belaka, namun semua itu terpatahkan saat Rafa juga mengenal gadis itu.
Raysha mulai mengingat sesuatu yang membuat dia memercayai Audrey. Saat kompetisi basket tempo hari, cewek yang duduk di sebelahnya adalah Audrey. Bahkan, saat itu Audrey mengatakan bahwa pacarnya adalah anak basket di SMA Galaxy. Itu semakin mendukung rasa percaya Raysha pada Audrey.
Dengan semua itu, Raysha bisa menyimpulkan, bahwa Rafa membohonginya. Entah berapa banyak kebohongan yang Rafa berikan pada Raysha.
“Ray.”
Suara bariton yang begitu familiar sontak membuat Raysha menoleh ke sumber suara. Tepat di samping dia duduk, Rafa menghampirinya.
“Gue butuh waktu sendiri,” ucap Raysha, secara halus tidak menginginkan kehadiran Rafa di sini.
“Ray, gue mau menjelaskan semuanya,” mohon Rafa. Dengan jelas, dia melihat mata indah Raysha memerah dengan sisa air mata yang masih menempel di pipinya.
“Gue gak mau dengar apa-apa,” tandas Raysha. Apa yang terjadi hari ini, itu sudah menjelaskan semua yang telah terjadi tanpa perlu direka ulang untuk memberi penjelasan. Raysha kembali menatap lurus ke depan, enggan melihat ke arah Rafa.
“Ray, Audrey cuma—”
“Cuma apa? Pacar lo yang sebenarnya sedangkan gue selingkuhan lo?” Rasa sesak menguasai hatinya, Raysha tidak mampu menahannya lagi.
“Dengerin gue dulu, apa yang dia katakana itu bohong.”
“Lo yang pembohong!” balas Raysha dan kini memberanikan diri menatap Rafa. “Hari ini hari terburuk yang pernah gue alami. Sekalipun gue pernah berada di titik terendah antara hidup dan mati, tapi hari ini jauh lebih menyakitkan bagi gue.” Lagi dan lagi, Raysha mencoba untuk membendung air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love or Pity | JAEROSÉ ✔
Teen FictionRafa Malven Narendra, hanya dengan pertemuan pertamanya dengan Raysha Samira, membuat hati dan perasaannya berubah secepat itu. Raysha dengan kekurangan yang dimilikinya menjadi bentuk kekaguman bagi Rafa. Pertemuan yang tidak disengaja antara Rafa...