Rafa Malven Narendra, hanya dengan pertemuan pertamanya dengan Raysha Samira, membuat hati dan perasaannya berubah secepat itu. Raysha dengan kekurangan yang dimilikinya menjadi bentuk kekaguman bagi Rafa.
Pertemuan yang tidak disengaja antara Rafa...
Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading.
=======================
Ooh, and I can feel you Even though I haven't touched you Yeah, that's what love is That's what true love is Wouldn't want nobody else by my side
🎵 Justin Bieber - That's What Love is 🎵
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rafa tidak bisa membiarkan pertengkarannya degan Audrey berlarut-larut. Termasuk tidak bisa membiarkan hubungannya dan Audrey kacau hanya karena Rafa tidak bisa menepati janji. Sebagai laki-laki, Rafa dituntut untuk mengalah. Bagaimanapun juga, Rafa yang mengingkari janji, untuk itu dia ingin memberi penjelasan pada Audrey dan meminta maaf padanya.
Rafa mengirimkan pesan pada Audrey, bahwa hari ini dia akan menjemput Audrey di sekolahnya.
Rafa Aku jemput kamu hari ini di sekolah.
Beberapa saat kemudian, Audrey membalas pesannya.
Audrey Iya.
Jawaban singkat itu membuat Rafa tersenyum kecut. Audrey masih cuek padanya. Balas chat singkat, padat, dan jelas.
Rafa kembali ke room chat-nya. Matanya tertuju pada nama Raysha. Rafa membukanya, lalu mengetikkan sesuatu.
Rafa Ray, udah baikan? Lo mau dibeliin apa? Gue nanti mau jenguk.
Tidak ada balasan dari Raysha. Apa mungkin kondisi Raysha masih drop? Terakhir kali Rafa melihat Raysha yaitu saat gadis itu merasa kesakitan dan Rafa menyaksikannya. Hal yang membuatnya iba sekaligus tidak tega melihat keadaan Raysha.
Raysha Samira, karena kekhawatiran Rafa padanya, Rafa rela mengingkari janji untuk bertemu Audrey. Ini bukan salah Raysha, tapi Rafa yang entah kenapa tidak bisa meninggalkan Raysha ketika gadis itu berada di titik lemah.
"Raf," panggil Sean yang baru memasuki kelas diikuti Ben dan Nial. Rafa memilih tidak ikut ke kantin bersama ketiga temannya.
Rafa menaikkan sebelas alisnya.
"Seminggu lagi kita ada kompetisi basket antar sekolah," ucap Sean.
Rafa mengerutkan dahi, kabar ini sangat mendadak. "Kenapa mendadak? Pihak sekolah udah konfirmasi?"
Sean mengangguk. "Kita harus latihan keras. Ini kompetisi terakhir kita di SMA Galaxy. Bentar lagi kita tamat dari sini. Jadi, kita harus memberikan yang terbaik."
