Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading 💕
=====================
Play song 🎵 Wish You Were Here – Avril Lavigne
HARI ketiga Raysha bersekolah. Sejauh ini kondisinya baik-baik saja. Kali ini penyakitnya lebih bersahabat. Hanya saja ketika Raysha di rumah, efek dari kegiatannya di sekolah terjadi di malam hari. Mimisan, kepala pusing, dan kulit memar masih dialaminya. Namun, itu tidak terlalu mengkhawatirkan. Raysha bisa mengatasinya sendiri dengan meminum obatnya. Dengan itu, maka rasa sakitnya berkurang.
"Ingat ya. Pulang sekolah langsung pulang. Jangan melipir ke mana-mana." Nasihat itu selalu diberikan oleh Bara. Pagi ini dia kembali mengantarkan Raysha ke sekolah sekalian berangkat ke kampus.
"Padahal, hari ini Ray mau ke rumah Zalfa." Hari ini Ray dan ketiga temannya memiliki rencana untuk ke rumah Zalfa. Lagi-lagi jawaban Bara sama seperti kedua orang tuanya—tidak mengizinkannya pergi.
"Ray, lo minta kembali sekolah udah dituruti. Itu udah cukup, 'kan?"
Raysha menatap kecewa Bara. Bara sama saja seperti kedua orang tuanya, terlalu berlebihan memperlakukannya hingga Raysha tidak boleh melakukan ini itu.
Tanpa pamit pada Bara, Raysha keluar dari mobil dengan perasaan kecewanya. Dia melangkah cepat memasuki area sekolah, tidak peduli Bara yang memanggili namanya.
Entah kapan Raysha bisa menikmati hidupnya dengan normal.
Cewek penyakitan kayak gue bisa apa selain nurut? ucapnya dalam hati.
🌹🌹🌹🌹🌹
Jam pelajaran berakhir, kini waktunya istirahat. Raysha dan ketiga temannya memesan makanan masing-masing. Zalfa, Alya, dan Kyna merasa ada yang berbeda pada Raysha. Tiga hari Raysha kembali ke sekolah, Raysha selalu membawa bekal.
"Ray, kenapa sekarang lebih milih bawa bekal daripada beli di kantin?" tanya Zalfa.
Raysha sedikit gugup saat Zalfa bertanya padanya. Atika memaksanya untuk membawa bekal, melarang Raysha mengkonsumsi makanan yang dilarang dokter. Semenjak Raysha sakit, dia benar-benar menjaga makanannya.
KFC, MCD, mie instan, dan masih banyak lagi yang tidak boleh dimakannya.
"Biar lebih sehat." Raysha membuka bekalnya.
"Heran aja gitu. Lo, kan, biasanya paling suka beli mie ayam." Kyna masih ingat makanan favorit Raysha di kantin. Setiap kali mereka ke kantin, Raysha pasti memesan mie ayam kesukaannya.
Tanpa mereka sadari, pertanyaan itu membuat hati Raysha teriris. Banyak hal yang berubah dari dirinya. Dan ketiga sahabatnya mengetahui perubahan Raysha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love or Pity | JAEROSÉ ✔
Fiksi RemajaRafa Malven Narendra, hanya dengan pertemuan pertamanya dengan Raysha Samira, membuat hati dan perasaannya berubah secepat itu. Raysha dengan kekurangan yang dimilikinya menjadi bentuk kekaguman bagi Rafa. Pertemuan yang tidak disengaja antara Rafa...