Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading.
=========================
🎵Anneth - Mungkin Hari Ini, Esok atau Nanti 🎵
Kabar Raysha akan berangkat ke Amerika sudah sampai di telinga Zalfa, Kyna, dan Alya. Kabar ini sangat tiba-tiba, bahkan mereka belum puas bertemu Raysha dan nantinya mereka akan berpisah dengan Raysha.
Mereka berada di kelas, menunggu waktu pulang beberapa menit lagi. Karena guru Bahasa Inggris yang sudah terlebih dahulu keluar sebelum pulang, mereka manfaatkan untuk saling bercerita tentang kepergian Raysha sore ini.
“Satu tahun Raysha rest, satu tahun kita nggak ketemu Raysha. Di saat Raysha balik lagi sekolah, malah keadaan nggak berpihak.” Alya memulai pembicaraan.
“Amerika jauh banget kan ya, gimana kita jenguk Raysha,” sahut Zalfa. Tentunya sebagai sahabat dia ingin menjenguk Raysha tiap saat, tapi mengingat jarak yang terbentang cukup jauh, keinginan itu menjadi sirna.
“Padahal gue juga pengin sebelum tamat SMA kita bisa quality time lebih sering.” Kyna menopang dagu di tangan. Mendengar Raysha akan pergi ke Amerika cukup membuatnya terpukul.
“Kalau aja waktu bisa diulang, gue mau nemenin Raysha dari dulu. Di samping dia terus. Kenapa sih kita telat banget tau kalau Raysha punya penyakit serius.”
“Lo nggak ingat apa kata Raysha? Dia menyembunyikan penyakitnya karena nggak mau buat kita khawatir. Ray sayang banget sama kita.” Alya menyahuti perkataan Zalfa dengan nada frustasi.
“Kita pasti ketemu Ray lagi, kan?”
Pertanyaan Kyna barusan membuat Zalfa dan Alya berdesir. Pertanyaan yang ingin mereka tanyakan juga. Namun, tertahan di mulut karena mencoba berpikir positif.
“Pasti. Kita harus semangatin Ray. Kita sahabatnya Ray, apa pun yang terjadi. Dukungan yang kita kasih ke Raysha itu sangat berharga,” yakin Alya dan langsung disertai anggukan oleh Zalfa dan Kyna.
Kini mereka bersiap-siap untuk pulang, lantas menuju rumah sakit. Setidaknya mereka ingin bertemu Raysha sebelum akhirnya berpisah dalam waktu yang tidak bisa ditentukan.
🌹🌹🌹🌹🌹
Duduk berdua di kafetaria rumah sakit, membuat suasana di antara di antara dua laki-laki ini menjadi akward. Mengingat terakhir kali mereka adu mulut, lebih tepatnya Bara yang mengecam Rafa karena menganggap Rafa adalah penyebab Raysha drop. Tampaknya mereka akan saling berbicara dengan topik yang sudah jelas, yaitu “Raysha”.
Rafa meneguk minuman yang dia pesan, lantas menatap Bara yang sepertinya menunggu Rafa berbicara lebih awal.
“Berat bagi gue untuk berpisah dengan Raysha.” Rafa membuka percakapan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love or Pity | JAEROSÉ ✔
Ficção AdolescenteRafa Malven Narendra, hanya dengan pertemuan pertamanya dengan Raysha Samira, membuat hati dan perasaannya berubah secepat itu. Raysha dengan kekurangan yang dimilikinya menjadi bentuk kekaguman bagi Rafa. Pertemuan yang tidak disengaja antara Rafa...