Rafa Malven Narendra, hanya dengan pertemuan pertamanya dengan Raysha Samira, membuat hati dan perasaannya berubah secepat itu. Raysha dengan kekurangan yang dimilikinya menjadi bentuk kekaguman bagi Rafa.
Pertemuan yang tidak disengaja antara Rafa...
Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading.
========================= 🎵 Ashnikko - Daisy 🎵
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua minggu dirawat di rumah sakit, cukup membuat hari-hari Raysha dipenuhi rasa bosan. Di rumah sakit, Raysha memang selalu ditemani kedua orang tua, Bara, bahkan Rafa juga ketiga sahabatnya. Itu semua tidak cukup mengatasi bosan.
Mengalami kesehatan yang menurun drastis, itu sudah cukup bagi Raysha. Keadaannya yang memburuk, sedikit lebih baik setelah mendapat perawatan. Dan saat Raysha dengan kondisi lebih baik, dia memaksa untuk pulang. Panji sempat menolak dan ingin Raysha dirawat paling tidak tiga hari lagi, tapi Raysha menolak mentah-mentah keinginan Panji.
Seperti biasa, pulang dari rumah sakit yang terus Raysha tuntut adalah kembai ke sekolah, padahal keadaannya belum bisa dikatakan baik-baik saja. Raysha bisa drop kapan pun. Selama dua minggu, cukup bagi Panji, Atika, dan Bara—lebih ekstra mengkhawatirkan Raysha.
Dengan segala bujuk rayu yang Raysha lakukan, akhirnya mereka menyetujui Raysha untuk kembali ke sekolah. Tentunya dengan beberapa persyaratan yang tidak boleh Raysha langgar.
Padahal, Rafa mengajak Raysha untuk pergi ke sekolah bersama. Namun, Bara melarang dan dia ingin mengantarkan Raysha ke sekolah. Sudah pasti Bara memberikan beberapa aturan pada Raysha.
Sesampainya di sekolah, Raysha melangkah penuh kepastian. Terakhir kali dia menginjakkan kaki di sekolah, yaitu saat Audrey melabraknya ke kelas. Raysha jadi memikirkan bagaimana nanti dia di kelas. Apakah teman-temannya memiliki pandangan buruk terhadap Raysha?
Sebuah genggaman hangat dari seseorang, sontak membuat Raysha terkejut. Raysha sedikit mendongak, lengkungan senyum indah milik Rafa menyambut Raysha.
Cowok yang memiliki tinggi 1,8 meter itu menautkan jemarinya pada jemari Raysha. "Kenapa nggak masuk?" tanya Rafa.
"Aku masih kepikiran kejadian dua mingu lalu," terang Raysha. "Gimana kalau mereka punya tanggapan buruk ke aku? Apalagi Audrey—"
"Jangan diinget lagi," sanggah Rafa lalu menarik Raysha untuk tetap berjalan di sebelahnya.
Beberapa tatapan aneh tertuju pada keduanya. Tentu, kabar Raysha yang dilabrak anak sekolah lain menjadi berita hangat di SMA Galaxi. Namun, Rafa sudah memastikan dan memberikan klarifikasi pada mereka, bahwa Raysha bukan seperti apa yang Audrey tuduhkan.
Rafa melakukan semua itu untuk Raysha agar tidak ada yang memandang rendah Raysha, seperti yang Audrey katakan.
Tautan jemari Rafa pada Raysha semakin kuat, bahkan cowok itu menggeser tubuh Raysha agar semakin dekat dengannya. Rafa mengantarkan Raysha ke kelas.
"Pacar, eh—" Raysha menutup mulut, lantas merutuki dirinya yang keceplosan memanggil Rafa dengan sebutan yang biasa dia lakukan saat mereka pacaran. Sampai sekarang pun, Raysha tidak bisa mendefinisikan statusnya dengan Rafa-mengingat Raysha yang sudah mengakhiri hubungan mereka.
